Sejumlah kendaraan masuk ke Pelabuhan Gilimanuk pada Kamis (3/7). Pascatenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, penyebearangan Gilimanuk-Ketapang masih beroperasi normal. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali saat menyeberang dari Katapang ke Gilimanuk, layanan penyebrangan Pulau Jawa ke Bali masih normal.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan bahwa penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP.

Hingga saat ini, sembilan kapal SAR telah dikerahkan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan, terdiri dari dua kapal Basarnas, dua kapal KSOP, dua kapal milik PT Raputra Jaya, dua KRI TNI AL, dan satu kapal dari unsur Polairud. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Kamis (3/7) mengatakan ASDP menyampaikan empati yang mendalam atas musibah ini. “Saat ini, kami fokus mendukung proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas berwenang, serta memastikan tidak ada gangguan layanan pada lintasan penyeberangan lainnya,” ujarnya.

Baca juga:  Bupati Artha Minta Pusat Sediakan Thermo Scanner di Pelabuhan Gilimanuk

ASDP juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk, untuk tetap tenang, waspada terhadap kondisi cuaca, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan. Situasi operasional di pelabuhan tetap dikendalikan secara ketat dengan mengedepankan aspek keselamatan pelayaran. Dari informasi saat ini Kapal yang beroperasi seperti hari normal 28 kapal.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi bahwa telah terjadi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, kapal milik operator swasta PT Raputra Jaya, pada Rabu (2/7) malam, saat tengah berlayar di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Selat Bali.

Baca juga:  Jelang Nataru, Penjinak Bom dan Sniper Siaga di Ketapang

Dilaporkan, kejadian tersebut pertama kali terpantau pada pukul 23.20 WIB, ketika KMP Tunu Pratama Jaya mengalami gangguan dan menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371′, 114°25.1569′.
Data awal menyebutkan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan. Saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah korban atau kondisi seluruh penumpang, mengingat operasi SAR masih berlangsung intensif di lokasi kejadian. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Akhir Pekan, Puluhan Ribu Kendaraan ke Luar Bali
BAGIKAN