
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas pengerukan bukit kembali menjadi sorotan masyarakat di Desa Gunaksa Kecamatan Dawan, Klungkung.
Truk-truk nampak kembali memadati akses jalan, sehingga menghambat pengguna jalan lain. Setelah pengerukan kembali terjadi, Tim Satpol PP Pemkab Klungkung kembali turun untuk mengecek aktivitas pengerukan bukit ini ke lokasi.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung Dewa Putu Suwarbawa, Jumat (27/6), saat ditanya soal ini, mengatakan setelah mengetahui adanya pengerukan itu, Satpol PP sudah turun ke lokasi pada Selasa (24/6).
Setelah melakukan pemantauan aktivitas, Tim Satpol PP malah tidak melihat ada aktivitas pengerukan dengan alat berat. Truk-truk pengangkut material bukit itu, juga sudah tidak ada di lokasi.
Sementara, reaksi keras masyarakat setempat terus bermunculan atas kembalinya aktivitas pengerukan ini. Mereka mendesak kepala daerah untuk menghentikan segala bentuk aktivitas perusakan lingkungan dan melakukan pengawasan ketat, agar pengerukan liar tidak terus menerus terjadi. Atas kondisi itu, Suwarbawa memastikan Tim Satpol PP akan kembali turun minggu depan.
“Tanggal 24 Juni lalu, kami sempat pantau ke lapangan, tidak ada aktivitas. Kami akan pantau terus, rencana minggu depan kami cek lagi ke lapangan,” terang Suwarbawa.
Pengerukan bukit di Desa Gunaksa ini tidak dapat ditoleransi lagi, setelah aktivitas pengerukan banyak bukit di seputaran Kecamatan Dawan untuk menguruk lahan mega proyek PKB telah selesai. Termasuk pengerukan liar di Desa Gunaksa.
Pemerhati lingkungan di Desa Gunaksa, seperti Wayan Westa, pada akun media sosialnya, baru-baru ini kembali meminta Bupati Klungkung Made Satria untuk melakukan penertiban atas pengerukan bukit ini.
Selain terang-terangan merusak lingkungan, juga merusak akses jalan yang baru saja diperbaiki Pemprov Bali. Maka, pengerukan liar seperti itu harus dihentikan, untuk menghindari dampak bencana alam yang lebih besar ke depannya. (Bagiarta/balipost)