
JEMBRANA, BALIPOST.com – Angin dan arus kencang di Selat Bali belum mencapai puncaknya. Demikian prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bali di Kabupaten Jembrana.
“Kami prediksi puncak dari angin yang disertai arus kencang akan terjadi pada tanggal 28 Juni. Namun prediksi itu bisa berubah karena cuaca bersifat dinamis,” kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (24/6).
Dia menjelaskan, angin dan arus kencang yang dua hari berturut-turut, menyebabkan kapal terseret arus dan kandas di perairan sekitar Pelabuhan Gilimanuk.
Dia mengatakan, saat dua kapal kandas pada Minggu (22/6) dan Senin (23/6), kecepatan angin saat itu mencapai 10-20 knot dengan arus yang cukup kuat.
Arus kuat itu, kata dia, mengarah ke utara sehingga kapal yang terseret dan kandas terjadi pada sisi utara Pelabuhan Gilimanuk.
Akibat terseret arus pada Minggu (22/6) pagi, Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudra II kandas sehingga petugas gabungan melakukan evakuasi terhadap 269 penumpang.
Pada Senin (23/6), Kapal Motor Penumpang (KMP) Agung Samudra IX kandas tidak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk.
Untuk keluar dari kandas di perairan dangkal, kedua kapal tersebut menunggu air pasang yang biasanya terjadi pada malam hari untuk ditarik kapal lainnya.
Saat cuaca buruk, kapal yang melayani penyeberangan rute Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali dan sebaliknya rawan kandas karena terseret arus. (Kmb/Balipost)