KTR - Seorang warga melintas didepan papan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang ada di Lapangan Puputan Badung IGN Made Agung, Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar telah menetapkan sejumlah tempat masuk dalam KTR. Itu dikarenakan menghirup asap rokok dapat mengganggu kesehatan tubuh. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun 2024 jumlah penemuan kasus TBC di Denpasar mencapai 2.002 kasus. Sementara sampai dengan April 2025 jumlah penemuan kasus sebanyak 618 kasus. Khusus untuk vaksin pada dewasa terutama dari Bill Gates, Diskes Denpasar belum mendapatkan surat dan informasi resmi terkait vaksin ini.

Kepala Dinas Kesehatan Denpasar dr. A.A. Ayu Agung Candrawati, M.Kes., Senin (19/5) mengatakan, jumlah penemuan kasus berdasarkan sebarannya tertinggi di Denpasar Selatan sebanyak 148 kasus, Denpasar Barat sebanyak 118 kasus, Denpasar Utara sebanyak 96 kasus dan Denpasar Timur sebanyak 77 kasus.

Ada pula kasus yang berasal dari luar wilayah Denpasar yang ditemukan di Denpasar, jumlah paling tinggi yaitu sebanyak 179 kasus. “Total penemuan kasus sebanyak 618 kasus ini dari estimasi 1.447 kasus, berdasarkan data SITB 6 Mei 2025,” ujarnya.

Pada bagian lain Kepala Dinas Kesehatan Denpasar dr. A.A. Ayu Agung Candrawati, M.Kes., menegaskan dengan jumlah kasus tertinggi, pola penanganan TBC di Denpasar melibatkan pendekatan komprehensif yang meliputi pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan surveilans.

Baca juga:  Bawaslu Denpasar Minta APS Segera Diturunkan

Dinas Kesehatan Kota Denpasar berperan penting dalam meningkatkan upaya pencegahan, promosi kesehatan, dan deteksi dini TBC, serta mengoptimalkan sumber daya untuk penanggulangannya. “Kita sudah melibatkan fasyankes yang ada di Kota Denpasar, baik puskesmas, RS, klinik maupun TPMD (tempat praktik mandiri,” bebernya.

Dari sisi pencegahan, vaksin BCG telah diberikan pada bayi dan anak-anak dan termasuk vaksin dasar yang merupakan bagian dari program imunisasi nasional (PIN). Sedangkan vaksin pada dewasa terutama dari Bill Gates diakui pihaknya belum mendapatkan surat dan informasi resmi terkait vaksin ini.

Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Denpasar, dr. I Ketut Widiyasa, M.PH. menilai, vaksin Bill Gates telah masuk uji klinis fase 3 sehingga dinilai aman diujicobakan. “Yang namanya uji klinis fase 3 ini sudah melalui uji fase 1 dan 2 yang mana uji fase 1 diuji coba pada hewan, uji fase 2 sudah diuji coba pada hewan yang secara genetik hamoir  mirip dengan manusia seperti monyet, saya kira itu sudah aman. Sehingga uji fase 3 secara teori, itu aman diberikan pada manusia,” jelasnya.

Baca juga:  Lebih dari Seperempat Abad Menikah, Pasangan Bill dan Melinda Gates Bercerai

Vaksin M72/AS01E (Vaksin Bill Gates) saat ini berada dalam uji klinis fase 3 untuk menilai efikasi dan keamanannya. Hasil uji Fase 2b di Afrika menunjukkan efikasi 50 persen dalam mencegah perkembangan TB aktif pada orang dengan infeksi laten selama tiga tahun.

Menurutnya risiko utama uji coba ini mirip dengan uji klinis vaksin umumnya, seperti reaksi lokal (nyeri/bengkak di area suntikan) atau sistemik (demam ringan), yang dipantau ketat oleh BPOM dan tim peneliti.

Perkembangan penelitian melibatkan 20.000 partisipan global, termasuk 2.095 dari Indonesia. Jika berhasil, vaksin ini diharapkan tersedia pada 2030. Kolaborasi dengan Universitas Indonesia dan Padjadjaran University memastikan kesesuaian genetik dan transfer teknologi, sehingga Indonesia berpotensi menjadi produsen vaksin ini di masa depan.

Vaksin M72 diharapkan efektif terhadap TB resisten obat (TB-RO) karena mekanismenya menargetkan bakteri TB secara umum, bukan sensitivitas antibiotik. Dengan mengurangi transmisi TB aktif, vaksin ini diharapkan sapat menekan munculnya TB-RO. Terapi kombinasi vaksin dan obat juga sedang diteliti untuk memperpendek durasi pengobatan TB-RO.

Baca juga:  Bali Belum Bebas Rabies

Ia menambahkan, rokok dapat meningkatkan risiko TB 1,5–2 kali lipat, memperparah keparahan penyakit, dan memperlambat konversi sputum selama pengobatan sedangkan asap vape dapat mengganggu fungsi fagositosis makrofag dan mengurangi produksi sitokin yang vital untuk melawan M. tuberculosis.

Menurutnya, dengan demikian kampanye antirokok dan pengendalian vape perlu digencarkan sebagai bagian integral pencegahan TB, di samping vaksinasi. Karena TB masih menjadi tantangan global, terutama di negara dengan beban tinggi seperti Indonesia. Vaksin TB baru dinilai memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam eliminasi TB, terutama bagi populasi rentan karena M72/AS01E-4 menunjukkan hasil menjanjikan, dengan efikasi 54 persen dalam uji klinis fase 2b dan saat ini sedang diuji dalam uji klinis fase 3.

“IDI Cabang Denpasar mendukung uji klinis ini dengan prinsip kehati-hatian dan transparansi. Kolaborasi multidisiplin (pemerintah, akademisi, masyarakat) kunci untuk mencapai target eliminasi TB 2030,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)

 

BAGIKAN