Sejumlah pasien penderita Tuberkulosis (TB) antre saat akan menjalani pemeriksaan rutin di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2022). (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tuberculosis atau bisa disebut sebagai TB pastinya sudah tidak asing didengar. TB merupakan penyakit menular karena disebabkan oleh infeksi dan memiliki potensi serius terutama di bagian organ paru-paru.

Penyebaran bakteri yang menyebabkan TB ini dapat melalui droplet yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin. Khusus nya di Indonesia sendiri, kasus penderita TB terbilang cukup tinggi, dengan sebagian besar penderitanya berusia produktif.

Hal ini pula perlu diperhatikan karena memiliki dampak yang sangat serius. Kuman penyebab virus tuberkulosis bersifat khusus, karakteristiknya perkembangan lambat dibandingkan penyakit lain.

Pada jenis TB laten sebagian besar tidak mengalami gejala. Berbeda dengan TB aktif yang biasanya menyebabkan banyak gejala. Biasanya gejala berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya, tergantung di mana bakteri TB tumbuh.

Baca juga:  Pasien Terus Melonjak, Ruangan Ini di RSUD Klungkung Dijadikan Ruang Isolasi

Penyebab TB Paru

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, TB adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, tepatnya Mycobacterium tuberculosis. Tahap infeksi bakteri pada pengidap TB melewati tiga tahapan, yakni :

1. Infeksi Primer

Tahap ini terjadi saat udara yang mengandung bakteri penyebab TB terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk menuju paru-paru dan berkembang biak.

2. Infeksi Laten

Ketika bakteri mulai berkembang, sistem imun akan melakukan perlawanan. Ketika sistem imun berhasil melawannya, maka bakteri akan “tertidur” dan tidak aktif menginfeksi. Sehingga, orang yang terinfeksi tidak akan merasakan gejala apapun.

3. Infeksi Aktif

Sebaliknya, saat imun tubuh tidak berhasil melawan bakteri yang masuk dan berkembang biak, maka bakteri akan bebas menyerang sel-sel sehat pada paru-paru. Kondisi ini akan membuat pengidapnya merasakan gejala.

Baca juga:  Masih Terus Membaik, Nasional Tambah Seribuan Kasus COVID-19

Dilansir dari www.mitrakeluarga.com gejala umum ditimbulkan oleh TB di paru-paru antara lain :

– Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
– Batuk darah atau dahak (dahak)
– Sakit dada
– Mudah lelah dan lemah
– Demam
– Panas dingin
– Keringat malam
– Kehilangan nafsu makan
– Penurunan berat badan

Sementara, apabila TBC sudah menyebar ke organ lain dapat menyebabkan :

1. Darah dalam urin dan kehilangan fungsi ginjal, jika TB mempengaruhi ginjal
2. Sakit punggung dan kekakuan, kejang otot, dan ketidakteraturan tulang belakang jika TB mempengaruhi tulang belakang
3. Mual dan muntah
4. Kebingungan
5. Kehilangan kesadaran, jika TB menyebar ke otak.

Pengobatan TB Paru

Meski berisiko fatal, namun TB adalah penyakit yang masih bisa disembuhkan asalkan melalui penanganan secara tepat. Biasanya, dokter akan menganjurkan pengidap TB paru untuk mengonsumsi obat selama 6-12 bulan.

Baca juga:  Dari Ini Ramalan BMKG hingga Dua Kabupaten Ini Laporkan Nihil Tambahan Kasus COVID-19 dan Pasien Sembuh

Obat TB paru umumnya mengandung jenis antituberkulosis, yaitu antibiotik yang khusus digunakan untuk mematikan infeksi bakteri TB. Pengobatannya sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu intensif dan lanjutan.

Sementara, pencegahan TB adalah dengan memberikan suntikan vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin ini biasanya diberikan kepada bayi dan anak-anak pada saat masa imunisasi sebanyak satu kali.

Penyakit ini tidak bisa disepelekan, karenanya jika merasakan gejala awal, harus segera berobat.
Dan apabila anda maupun keluarga mengalami gejala yang berkelanjutan, jangan ragu untuk menemui dokter, kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Wulan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *