Standar keamanan ISPS Code di Pelabuhan Benoa, Denpasar dicek. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelabuhan Benoa adalah salah satu pelabuhan yang selalu diawasi AS dan Australia, terutama dari sisi keamanannya. Hal itu karena Pelabuhan Benoa merupakan pelabuhan wisata yang kerap melayani kapal dengan rute internasional.

Kepala Subdit Pengamanan Direktorat Pengawasan Laut dan Pelayaran Yuzerizal, Kamis (15/5) mengatakan, Pelabuhan Benoa, salah satu pelabuhan yang selalu diawasi US Coast Guard dan tim dari Australia. “Hampir setiap tahun mereka mengecek implementasi standar keamanan International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code terutama di Benoa, Surabaya dan Tanjung Priok, itu menjadi corongnya Indonesia di AS termasuk Australia,” ujarnya.

Maka pelabuhan harus siap dan pengecekan penerapan ISPS code tidak hanya inspeksi tapi merupakan kewajiban karena pelabuhan yang melayani kapal rute internasional wajib menerapkan ISPS Code dan kewajiban untuk melaksanakan pelatihan.

Baca juga:  Beban Puncak Listrik di Bali Saat Nataru Diperkirakan 920 MW

“Potensi ancaman di pelabuhan Benoa perlu diantisipasi karena banyaknya turis asing yang datang sehingga perlu dipastikan warganya aman dan nyaman dan penerapan ISPS code adalah langkah strategis menjaga keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan,” ujarnya.

Menurutnya ISPS code merupakan landasan kuat mengatur tindakan keamanan yang efektif tidak hanya berdampak positif bagi keamanan pelabuhan tapi juga bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga infrastruktur maritim.

Lewat kegiatan ini juga dapat diidentifikasi celah keamanan, mendeteksi potensi kelemahan dalam sistem kontrol akses pengawasan dan tanggap darurat, serta memastikan insiden dapat ditangani dengan cepat dan jelas.

Baca juga:  BRI Rayakan HUT ke-127 bersama 40.000 Pekerja

Selain ancaman basah dari laut, potensi ancaman yang saat ini menjadi isu adalah Serangan Siber. Maka dari itu siber security menjadi mandatori harus bisa diaplikasikan. “Tidak hanya ancaman basah dari laut tapi juga potensi serangan dunia maya, sekarang jadi isu,” ujarnya.

GM Pelindo Cabang Benoa, A.A. Gede Agung Mataram mengatakan pihaknya wajib mematuhi standar internasional tidak hanya pada infrastruktur pelabuhan tapi juga kapal. Menurutnya dengan standar keamanan yang jelas seperti menggunakan standar ISPS Code, kapal rute internasional mau sandar di Pelabuhan Benoa.

Baca juga:  Di Tingkat Petani, Harga Tomat dan Sejumlah Komoditas Anjlok

“Di Benoa standar keamanan ini mulai diterapkan sejak bom Bali, sekitar tahun 2002,” ujarnya.

Tahun ini jumlah call cruise mencapai 72 kapal, meningkat dari tahun lalu jumlahnya mencapai 56 kapal. Sedangkan dari Januari sampai April 2025, realisasinya telah mencapai 36 kapal yang bersandar. Kapal datang dari berbagai negara namun terbesar dari Singapura dan Australia.

Menurutnya Pelabuhan Benoa pernah menerima call hingga 100 kapal di 2020. Namun karena pandemi, jumlah kapal yang datang hanya 15.

Meski demikian, Pelabuhan Benoa dengan infrastruktur yang telah diperpanjang dan diperdalam kini telah dapat menyandarkan empat kapal sekaligus. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN