
DENPASAR, BALIPOST.com – Tari Sang Hyang Dedari di Desa Bona, Gianyar, bukan hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sebuah warisan budaya yang sarat dengan nilai-nilai spiritual.
Dengan latar belakang mistis yang kental dan keunikan penari yang tak terlatih, tarian ini menjadi simbol kedekatan manusia dengan dunia roh.
Inilah 7 fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui tentang tarian sakral ini.
1. Asalnya dari Kejadian Mistis di Awal 1900-an
Ceritanya, sekitar tahun 1907, Desa Bona kena wabah cacar. Saat situasi genting itu, dua anak perempuan tiba-tiba menari dan menyanyikan kidung sakral tanpa latihan, dan mereka seperti kesurupan. Warga percaya, itu adalah roh suci yang turun, dan sejak saat itu, tarian ini dianggap sebagai pertanda spiritual.
2. Cuma Ditarikan Anak Perempuan yang Masih Suci
Bukan sembarang penari. Yang menarikan tarian ini harus gadis kecil yang belum menstruasi. Itu karena mereka dianggap masih bersih secara spiritual dan bisa “ditempati” oleh roh suci. Selama menari pun mereka kesurupan, jadi tidak sadar dengan gerakan mereka sendiri.
3. Penarinya Menari di Atas Pundak Orang
Ini salah satu bagian paling mencengangkan. Dua anak ini menari di atas pundak dua pria dewasa. Walaupun mereka dalam kondisi trance dan mata tertutup, gerakan mereka tetap selaras dan anggun banget—kayak tari Legong tapi versi spiritual.
4. Nggak Bisa Ditampilkan Sembarangan
Tarian ini nggak bisa diminta tampil untuk acara hiburan. Hanya ditarikan saat upacara tertentu, biasanya untuk tolak bala atau pas piodalan di pura desa. Sebelum tarian, ada rangkaian upacara pemanggilan roh, dan setelahnya ada pembersihan juga.
5. Gerakannya Tanpa Latihan, Tapi Tetap Padu
Yang bikin takjub, meski nggak latihan sama sekali, gerakan kedua penari ini bisa sinkron dan halus banget. Katanya sih karena mereka benar-benar dirasuki roh dedari, jadi bukan mereka yang menari, tapi roh itu sendiri.
6. Masih Terus Digelar Setiap Tahun
Desa Bona termasuk yang paling konsiste menjaga tradisi ini. Sampai sekarang, tiap tahun tarian ini tetap ada sebagai bagian dari ritual adat. Masyarakatnya sangat menjaga agar warisan ini nggak hilang ditelan zaman.
7. Maknanya Dalam, Bukan Cuma Soal Seni
Sang Hyang Dedari ini punya tujuan yang sangat spiritual, yaitu menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan roh suci. Ini bukan soal hiburan, tapi soal keselamatan bersama.
Tari Sang Hyang Dedari di Desa Bona itu bukti kalau budaya Bali bukan cuma indah dilihat, tapi juga menyimpan filosofi dan kekuatan spiritual yang luar biasa. Tradisi seperti ini yang bikin Bali tetap punya aura magis yang nggak ditemukan di tempat lain. (Pande Paron/balipost)