Seorang wisatawan sedang naik sepeda sambil menikmati pemandangan pantai di Denpasar, Bali. (BP/Meylinia Ramadhani)

DENPASAR, BALIPOST.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) selama triwulan I (Januari-Maret) 2025 meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya.

“Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada periode bulan Januari-Maret 2025 mengalami kenaikan sebesar 7,95 persen,” kata Kepala BPS Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan, dilansir dari Kantor Berita Antara.

Ia menyebut pada triwulan pertama 2024 jumlah kunjungan wisman 1.344.541 kunjungan, sementara tahun ini 1.451.445 kunjungan.

Pada Januari 2025 jumlah kunjungan wisman sebanyak 529.897 kunjungan, kemudian turun pada Februari menjadi 450.697 dan naik kembali menjadi 470.851 kunjungan pada Maret.

Baca juga:  Harga BBM Turun Mulai 10 Februari, Ini Harganya

“Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya angka bulan Maret ini tercatat lebih tinggi 4,47 persen, demikian juga jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya masih tercatat meningkat walaupun peningkatannya lebih kecil yaitu 0,35 persen,” ujarnya.

BPS Bali memfokuskan pada kondisi Maret 2025, di mana saat itu kunjungan wisman ke daerah dengan sebutan “Pulau Dewata” itu didominasi oleh WNA Australia yang sebanyak 103.892 kunjungan atau meningkat 7,75 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca juga:  Sadar Demokrasi Untuk Nyoblos 27 Juni 2018

Asal negara kedatangan tertinggi berikutnya adalah India dengan 43.790 kunjungan atau lebih tinggi 14,36 persen dibanding bulan sebelumnya, disusul Tiongkok dengan 31.043 kunjungan, Inggris dengan 26.830 kunjungan, dan Amerika Serikat sebanyak 23.065 kunjungan.

“Kalau berdasarkan kawasan, kawasan Asia masih mencatatkan jumlah kunjungan terbanyak di bulan Maret, itu sebanyak 134.663 kunjungan, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya 144.054 kunjungan,” kata Agus Gede.

Di balik meningkatnya kunjungan wisman secara triwulan maupun hanya pada Maret 2025, BPS Bali menangkap data menurunnya tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang maupun nonbintang.

Baca juga:  Dari Ribuan Pedagang di Pasar Tradisional Terdampak hingga Penyekatan di Denpasar Diperluas

Adapun pada hotel berbintang, selama Maret 2025 keterisian berada di angka 46,61 persen poin dan pada hotel nonbintang sebesar 0,64 persen poin.

“TPK dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang membentuk pola seasonal (peak season, high season, dan shoulder season), musim liburan, kondisi ekonomi global, keamanan, diduga berpengaruh kuat pada angka tingkat penghunian hotel,” ujar Agus Gede. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *