Ratusan Siswa Ikuti Pendidikan Dasar Militer di SPN Polda Bali. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 376 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) mengikuti pendidikan dasar militer di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Bali, yang terletak di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, pada Kamis pagi (1/5). Mereka nantinya akan ditugaskan untuk mensukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bahkan pendidikan dasar militer ini ditinjau langsung oleh Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Komjen Pol Prof Dr Chryshnanda Dwi Laksana bersama sejumlah pejabat tinggi Mabes Polri. Tak hanya meninjau pendidikan dasar militer, Komjen Laksana juga sempat melakukan peninjauan ke sejumlah fasilitas yang ada di SPN Polda Bali.

Baca juga:  Pengamanan Pintu Masuk Bali Diperketat, Begini Situasinya

Ditemui di sela – sela kunjungannya, Komjen Laksana mengatakan, pelatih atau para instruktur dan dosen yang ada di Lemdiklat Polri harus tetap semangat, memberikan hal terbaik dalam setiap pelaksanaan tugas. Sehingga output yang dihasilkan nanti, mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

“Kita tentu akan terus memberikan semangat ke pelatih yang ada. Bagaimanapun harus tetap semangat untuk memberikan Pendidikan dasar ke peserta,” jelas Komjen Laksana.

Baca juga:  Mahayastra dan Agung Mayun Ikuti Tahapan Pelantikan di Jakarta

Sementara Kepala SPN Polda Bali, Kombes Pol Dewa Putu Eka mengatakan, ratusan SPPI ini mengikuti pendidikan dasar militer selama tiga bulan, terhitung sejak 14 April 2025. Mereka merupakan putra-putri asal Bali, NTB dan NTT dari berbagai jurusan.

Selama berada di SPN Polda Bali, mereka dilatih dan dimotivasi agar memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme, meningkatkan kedisiplinan, kepemimpinan serta pelatihan managerial. Sebab nantinya mereka akan mengemban tugas sebagai Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Badan Gizi Nasional.

Baca juga:  Cegah Longsor, Puluhan Anggota Kodim Reboisasi Hutan Manistutu

“Jadi di SPN Polda Bali ini karakter mereka dibentuk, rasa dan jiwa nasionalismenya harus ditumbuhkan terus. Karena pada saat nanti di lapangan, mereka bergerak person by person. Begitu menghadapi tantangan di lapangan, mereka bisa mengatasi permasalahan yang mungkin akan timbul,” terangnya. (Yudha/Balipost)

BAGIKAN