
JAKARTA, BALIPOST.com – Tidak tuntasnya proses naturalisasi Djenna de Jong adalah hal wajar, dan hal serupa pernah terjadi terhadap pemain timnas sebelumnya. Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
“Untuk program naturalisasi, semua naturalisasi itu diproses secara transparan dan diputuskan oleh pelatihnya. Artinya banyak juga pemain naturalisasi di zaman sebelum-sebelumnya, juga ada yang kita tidak lanjutkan prosesnya,” jelas Erick ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (29/4).
Djenna sempat digadang-gadang akan menjadi pemain timnas putri selanjutnya yang dinaturalisasi setelah Estella Loupatty dan Noa Leatomu. Namun, proses tersebut batal karena menurut PSSI pemain jebolan Liga Belanda dan Jerman itu tak masuk skema pelatih Satoru Mochizuki.
“Ya karena tadi tidak lain, ya tentu standar atau keinginan daripada seorang pelatih ataupun kami di PSSI membangun sebuah tim itu kan harus benar-benar transparan, tidak ada pemain titipan dan standar yang ada dengan kualitas juga yang bisa kita sesuai dengan kriterianya,” tutur Erick.
Sebelumnya, akhir-akhir ini Djenna menjadi perbincangan publik setelah dia buka suara terkait proses naturalisasinya di Instagram resminya. Dalam postingannya itu, ia memutuskan mengundurkan diri untuk menjadi Warga Negara Indonesia karena diperlakukan “sangat tidak profesional” oleh PSSI dalam menjalani proses naturalisasi.
“Semua ini membuat saya memutuskan untuk tidak lagi bermain untuk Indonesia. Saya tahu harga diri saya sebagai pribadi dan juga sebagai pemain, jadi ini adalah pilihan yang sudah dipertimbangkan dengan matang,” tulis Djenna, yang kini berusia 19 tahun. (Kmb/Balipost)