Kondisi pasar Badung. (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kinerja pendapatan Perumda Sewakadarma triwulan I 2025 tak mencapai target yang ditetapkan. Hal itu salah satunya karena banyak pedagang menunggak pembayaran, karena libur hari raya yang cukup panjang.

Direktur Utama Perumda Sewakadarma, IB Kompyang Wiranata, Senin (28/4), mengatakan, pendapatan perumda pasar secara keseluruhan triwulan I sampai bulan Maret 2025 sebesar Rp14,4 miliar. Triwulan I diakui tak mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp14,8 miliar. “Sehingga terjadi kekurangan pencapaian target sebesar Rp437,8 juta,” ujarnya.

Baca juga:  PT Kuatkan Putusan PN Gianyar Soal Vonis Dewa Saraf

Menurutnya, tidak tercapainya target tersebut karena masih ada tunggakan dari pedagang sebagai dampak hari raya Idul Fitri, dan turunnya aktivitas di pasar.

Guskowi, panggilan akrabnya juga menyebut daya beli masyarakat sejak Covid-19 belum meningkat dan juga banyaknya pasar tumpah yang menjamur di depan pasar yang dikelola perumda sehingg mempengaruhi kinerja Perumda Pasar.

Meski pun diklaim pendapatan pasar selalu meningkat dari tahun ke tahun. “Penghambat tidak tercapainya target dan peningkatan pendapatan adalah karena tunggakan pedagang,” ujarnya.

Baca juga:  Banyak Negara Tertarik Wujudkan "Global Water Fund" di WWF

Meski Perumda pasar kini memiliki unit baru yaitu Graha Yowana Suci (GYS) yang mulai beroperasi sejak 2024, namun diakui pendapatannya belum optimal, mengingat ada kebijakan sesuai Perwali bahwa tenan belum wajib membayar kewajiban operasional. “Dimana biaya operasional pasar baru akan dipungut pada awal Mei tahun 2025,” ujarnya.

Namun dengan adanya GYS, ia memproyeksikan akan ada tambahan pendapatan biaya operasional pasar dari tenan sebesar Rp12.976.000 per/bulan. “Tidak signifikan karena ini ada kebijakan pemerintah melalui perwali penugasan,” tandasnya. (Citta Maya/Balipost)

Baca juga:  Banyak Proyek Sekolah Molor di Denpasar

 

BAGIKAN