
DENPASAR, BALIPOST.com – Paguyuban Drama Gong Lawas di bawah naungan Yayasan Bali Murda Citta mempersembahkan “ayah-ayahan” tari wali berupa Tari Rejang (Rejang Sutri Witala, Kesari, Sari, dan Renteng) dan Topeng Wali diiringi gong gede pada pelaksanaan upacara karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Sabtu (19/4).
Seluruh penari dan penabuh merupakan seniman yang tergabung dalam Yayasan/Paguyuban Peduli Drama Gong Lawas yang bermarkas di Puri Gandapura, Jl. Gandapura No. 11 Kesiman, Kertalangu, Denpasar. Tarian Topeng dikoordinir oleh A.A. Putu Suryatmaja atau yang akrab disapa Gung Kak Topeng. Sedangkan, penabuh Gong Gede dikoordinir oleh Ida Bagus Kartika.
Ketua Paguyuban Drama Gong Lawas, A.A. Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn., didampingi Wakil Ketua Drs. Dewa Putu Kandel, M.Pd., dan Pembina Drs. A.A. Gede Geriya, M.H., mengaku bersyukur dan berterima kasih pihaknya terus diberikan berkesempatan ngaturang ngayah tari wali pada IBTK. Pasalnya, ini merupakan misi dari Paguyuban Drama Gong Lawas.
“Kami semua dari Paguyuban Drama Gong Lawas merasa berbahagia sekali dapat ngaturang ayah. Ini adalah misi kami di dalam Paguyuban Drama Gong Lawas untuk selalu bisa ngaturang ayah di pura-pura sejebagan Bali,” ujar Agung Aryana yang kesehariannya sebagai notaris ini.
Aryana mengatakan paguyuban yang terbentuk Oktober 2022 ini selalu berkomitmen dengan visinya “Ngajegin Budaya Bali”. “Semoga dengan kami ngaturang ayah tujuan kami untuk melestarikan seni budaya Bali khususnya seni drama gong mendapatkan jalan yang lapang,” harapnya. (Ketut Winata/balipost)