Iring-iringan Melasti yang digelar Desa Adat Gilimanuk dari Pura Dalem menuju pantai Gilimanuk di antara antrean kendaraan saat arus mudik lebaran. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Gilimanuk sejak dua tahun ini menggelar melasti di tempat baru di Pantai Gilimanuk. Sebelum adanya lahan mekiis baru tersebut, Desa Adat Gilimanuk menggelar melasti di Pura Segara yang berdampingan dengan Pelabuhan Gilimanuk.

Kini dengan lokasi baru tersebut, krama pengempon Pura Segara dapat ikut berjalan beriringan memargi ke Pura Puseh dan Pura Dalem yang berada satu jalur.

Momen melasti Nyepi tahun ini, sedikit berbeda di Gilimanuk karena bersamaan dengan puncak antrean di Pelabuhan Gilimanuk Rabu (26/3) lalu. Namun dengan koordinasi antar instansi dengan desa adat, jalan utama yang digunakan untuk jalur memargi krama di Pura Segara dapat dikosongkan satu jalur.

Baca juga:  Pengambengan Banjir, Ratusan Rumah Tergenang!

Klian Adat Werdhi Agung, I Ketut Tastra mengatakan pelaksanaan melasti tahun ini merupakan yang kedua kalinya menggunakan lahan baru di wilayah Lingkungan Samiana. Tahun ini krama yang mengiringi dari Pura Segara ke Pura Puseh berjalan di di tengah kemacetan jalan ke Pelabuhan saat puncak arus mudik.

Meski demikian, pelaksanaan melasti dapat dilaksanakan dengan koordinasi agar jalan dapat dilalui iring-iringan mekiis. “Pecalang dan Polsek terus berkoordinasi agar jalur bisa dilewati untuk melasti, terutama di Pura Segara yang paling ujung dekat Pelabuhan ini,” kata Tastra.

Pura Segara yang berada bersebelahan dengan dermaga LCM Gilimanuk berada paling ujung. Saat ini Pura tersebut telah ditata termasuk wantilan di jaba Pura. Dengan pindahnya genah melasti, jalur yang digunakan juga berubah.

Baca juga:  Digelar, Upacara Bumi Sudha di Pura Taman Sari Halim Perdana Kusuma

Diawali di Pura Segara yang paling ujung iring-iringan berjalan menuju Pura Puseh yang berada di jalan utama menuju Pelabuhan. Awalnya jalan jalur menuju Pura Puseh di depan Terminal Gilimanuk sempat tertutup antrian truk. Namun setelah berkoordinasi, jalur yang dilalui Melasti dapat dikosongkan. Iring-iringan berlanjut ke Pura Dalem dan berjalan menuju ke genah Melasti.

Di sepanjang jalan yang dilalui mendapat pengawalan dari pecalang dan pihak kepolisian. Melasti di Gilimanuk ini merupakan salah satu titik dari total 15 titik lokasi melasti yang digelar secara serentak di Kabupaten Jembrana. 15 titik pantai untuk Melasti tersebar di masing-masing kecamatan. Khusus di Kecamatan Jembrana akan dipusatkan di Segara Yeh Kuning dan Kecamatan Negara di Segara Pengambengan.

Baca juga:  Pascatragedi Buang Diri di Tukad Ngongkong, Warga Angantiga Haturkan ''Pakelem Alit''

Di Kecamatan Melaya dilaksanakan di Pantai Gilimanuk dan Candikusuma. Sedangkan di Kecamatan Mendoyo, terbagi di empat pantai di antaranya Pantai Delod Berawah, Pantai Tembles (Penyaringan), Pantai Rambut Siwi dan Pantai Yeh Sumbul. Di Pekutatan dilaksanakan di 7 lokasi, di Pantai Medewi, Pantai Pulukan, Pantai Pangkung Jukung, Pantai Pekutatan, Pantai Pangyangan, Pantai Gumbrih dan Pantai Pengeragoan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN