AA Sri Wahyuni. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketergantungan narkoba merupakan penyakit kronis yang mudah kambuh. Untuk itu diperlukan dukungan berbagai pihak untuk menekan angka ketergantungan terhadap narkoba terutama dari lingkungan tempat tinggal pecandu. Demikian disampaikan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RS Prof. Ngoerah, Dr. dr. AA. Sri Wahyuni, Sp.KJ., Minggu (17/11).

Kondisi ketergantungan akibat narkoba pun mengancam generasi muda. Menurutnya, untuk mencegah ketergantungan terhadap narkoba atau aksi coba-coba terutama yang dilakukan generasi muda, diperlukan pengasuhan yang demokratis, penuh kasih sayang sesuai usia anak.

Baca juga:  Dua Tahun, Pencemaran Limbah Cair di Kuta Belum Tertangani

“Antara lain anak didengarkan apa yang dirasakan dan ingin diketahui anak, mulai dari rumah, sekolah hingga lingkungan tempat tinggalnya,” ujarnya.

Dengan ruang yang diberikan tersebut, menurutnya, anak akan dapat menghadapi setiap perubahan dalam setiap tahap kehidupannya. Mengingat setiap fase usia manusia memiliki tingkat emosional yang berbeda-beda.

“Untuk itu, dari diri dan lingkungan tetap menjaga dan mengpresiasi setiap usaha yang dilakukan oleh orang dengan adiksi, agar cepat pulih dan tetap konsisten untuk terbebas dari ketergantungan apapun. Berikan kesempatan beraktivitas fisik yang positif dengan tetap diawasi dan pendampingan penuh kasih,” ungkapnya.

Baca juga:  Banjir Juga Landa Kantor KPU dan PDAM Jembrana, Karyawan Tak Bisa Masuk

Selain keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya, pemerintah juga diharapkan memberi ruang yang mudah diakses anak muda agar dapat mencurahkan isi hatinya. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya petugas yang bekerja di bidang pemulihan dan pencegahan, juga harus memiliki mental yang sehat, bebas dari trauma dalam kehidupannya.

“Sehingga bisa memberikan pelayanan sesuai standar minimal tanpa diskriminasi dan korupsi atau KKN,” ujarnya.

Bali dengan posisi yang strategis karena orang dari berbagai dunia datang berwisata hingga menjadi jembatan untuk Indonesia bagian timur, lebih rawan terhadap peredaran narkoba. Selain peredaran, bahkan Bali menjadi tempat produksi dari narkoba.

Baca juga:  Pensiunan Polisi Diamankan Polres Buleleng

Sehingga posisi Bali yang strategis ini, rentan bagi penghuninya untuk terpapar dan ketergantungan terhadap narkoba. Maka, yang bisa membentengi generasi muda agar tak terpapar narkoba adalah lingkungannya.

Masyarakat menurutnya harus aware terhadap kondisi saat ini sehingga memberi dukungan moral terhadap setiap orang agar tak terjerumus pada lingkaran narkoba. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *