AMLAPURA, BALIPOST.com – Bupati Karangasem, I Gede Dana, secara resmi membuka kegiatan Mahasabha Pasemetonan Dukuh Bali yang berlangsung di Pura Catur Lawa Ratu Dukuh Besakih pada Minggu (8/9). Acara ini menjadi momentum penting dalam mempererat kebersamaan di kalangan Pasemetonan Dukuh Bali.
Bupati Dana, mengungkapkan bahwa Mahasabha ini adalah sarana strategis untuk memperkuat nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur, sekaligus menegakkan Dharmaning Leluhur, Dharmaning Agama Hindu, dan Dharmaning Negara.
“Kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan sebagai upaya kita bersama dalam menjaga dan menegakkan ajaran leluhur kita. Kita semua berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan sangat penting untuk terus memperkuat kebersamaan serta menjalankan kewajiban kita sebagai umat Hindu dan sebagai warga negara,” ujar Gede Dana.
Menurut Gede Dana, menambahkan, juga mengungkapkan harapannya agar Mahasabha ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik, berlandaskan ajaran Tri Hita Karana, yang mencakup hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), serta manusia dengan lingkungan (Palemahan).
“Semoga melalui Mahasabha ini, kita bisa menghasilkan para pemimpin yang mampu menjalankan tugas dengan baik, berdasarkan ajaran leluhur kita, terutama konsep Tri Hita Karana. Ini adalah pilar utama dalam menjaga Bali dan mencapai kesejahteraan dunia,” katanya.
Dia menyebut perkembangan pesat di Kabupaten Karangasem, baik secara sekala maupun niskala, membutuhkan dukungan dari pemimpin berpengetahuan luas, terutama dalam bidang agama. “Saya berharap melalui Lokasabha ini, kita dapat melahirkan para pemimpin yang memiliki dua pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun niskala, yang akan turut serta menjaga dan melindungi pembangunan di wilayah kita ini dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya.
Ketua Panitia Mahasabha III Pasemetonan Dukuh Bali, I Made Beru Suryawan, menjelaskan Pasemetonan Dukuh Bali adalah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang anggotanya terdiri dari semeton yang menyungsung Pura Catur Lawa Ida Ratu Dukuh Besakih. Kata dia, Pasemetonan Dukuh Bali selalu diisi oleh kader-kader yang dibekali dasar-dasar kepemimpinan yang religius, humanis, dan nasionalis dengan tetap berpegang teguh pada prinsip ideologi Pancasila dan UUD 1945.
“Untuk membentuk kader pemimpin yang berkualitas, program Pasemetonan Dukuh Bali diarahkan pada pembentukan kader yang memiliki pemikiran visioner dan sadar akan jati diri, yang siap mengemban Dharma Agama dan Dharma Negara. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pasemetonan Dukuh Bali melakukan sebuah proses yang rasional, sistematis, terukur, dan terstandarisasi melalui Mahasabha III Pasemetonan Dukuh Bali yang dalam rancangannya telah disusun dengan seksama dalam rapat koordinasi,” jelas Suryawan.
Dia mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melaksanakan pergantian kepemimpinan yang berkualitas sesuai jati diri Pasemetonan Dukuh Bali, serta membina kerukunan, persatuan, kekeluargaan, dan kebersamaan di antara anggota Pasemetonan Dukuh Bali. Mahasabha III Pasemetonan Dukuh Bali tahun ini telah melaksanakan kegiatan persidangan, laporan pertanggungjawaban pengurus, serta pemilihan Ketua Umum dan pengurus baru.
“Peserta kegiatan ini terdiri dari seluruh perwakilan dadia yang ada di Provinsi Bali. Adapun sumber dana kegiatan ini berasal dari urunan semeton dadia se-Kabupaten Karangasem, punia dari semeton Dukuh, dan bantuan pihak ketiga. Dan kami berharap Mahasabha III ini mampu mewujudkan pemimpin-pemimpin berkualitas yang akan membawa Pasemetonan Dukuh Bali ke arah yang lebih baik dan sejahtera. (Adv/balipost)