BANGLI, BALIPOST.com – Upacara Agung Ngenteg Linggih, Makebat Daun, Mapadudusan Agung lan Manawa Ratna di Pura Pusat Kawitan Pasek Kayuan di Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli akan dilaksanakan dua bulan lagi.

Akan tetapi, rangkaian upacara sudah dilakukan sejak Jumat (21/6).

Diawali dengan upacara majaya-jaya yang diikuti seluruh pangempon dan Manggala Karya Pura Pusat Kawitan Pasek Kayuan.

Upacara majaya-jaya ini di-puput Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa dari Griya Padukuhan Samiaga, Penatih Denpasar.

Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa sekaligus Yajamana Karya mengatakan, upacara majaya-jaya ini dilaksanakan sebagai awal dari Karya Agung Ngenteg Linggih, Makebat Daun, Mapadudusan Agung lan Manawa Ratna.

Segala bentuk persiapan dilakukan setelah upacara mejaya-jaya.

Baca juga:  Desa Adat Kusamba Galang Peran Pemuda dalam Ngusaba Segara

Dalam upacara ini, panglingsir, pemangku, manggala karya dan para baga-baga disucikan dirinya untuk menjalankan tugas dan menyukseskan karya Agung yang puncaknya akan berlangsung pada Anggara Kasih Julung Wangi, 10 September 2024 mendatang.

Tujuan dari upacara majaya-jaya ini, kata Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa, yakni memohon kepada Ida Batara agar dalam pelaksanaan karya Agung ini benar-benar dituntun sehingga apa yang diharapkan mendapat kesempurnaan dalam pelaksanaannya.

Selain itu, para baga-baga ini dalam menjalankan tugasnya ke depan tidak menyalahi aturan yang ada. Tak hanya itu, tujuan lainnya juga agar mereka terhindar dari petaka serta dijauhkan dari kutukan-kutukan yang barangkali nantinya melakukan kesalahan.

Baca juga:  Banten Pemeras Cita Buat Warga Yang Buang Sampah Sembarangan

Di samping itu, Ida Pandita Dukuh Acharya Dhaksa berharap semua pangempon Pura Pusat Kawitan Pasek Kayuan dalam melaksanakan tugas dan ayah-ayahan ke depan tidak melakukan hal-hal yang negatif. Harus memberikan aura tulus dan ikhlas agar tidak terjadi hambatan dalam karya Agung ini.

Begitu pula, kepada seluruh damuh atau warih Kayuan yang ada di seluruh Bali agar secara bersama-sama melaksanakan gotong royong dalam menyukseskan upacara yadnya ini.

Perlu diketahui, dalam karya Agung ini, pelaksanaanya dimulai dengan upacara Matur Piuning dan Nuasen pada 6 Juli 2024. Dilanjutkan dengan upacara Parisuda Bumi pada 10 Juli 2024 dan upacara Melaspas Uparengga Tetaring pada 21 Agustus 2024. Selanjutnya upacara Nunas Tirta pada 28 Agustus 2024 dan upacara Ngentegang Karya lan Nyangling pada 31 Agustus 2024.

Baca juga:  Banjir Genangi Pengambengan dan Tukadaya

Untuk upacara Mapepada Alit dan Memben akan digelar pada 2 September 2024, kemudian keesokan harinya dilanjutkan dengan Melaspas Mapedangingan. Untuk upacara Tawur digelar pada 5 September 2024 dan dilanjutkan dengan Mapepada Pundan atau Memben Puncak pada 9 September 2024.

Keesokan harinya merupakan puncak karya Agung dan nantinya dilaksanakan upacara Puncak Bangun Ayu, Ngenteg Linggih, Mamungkah, Pedanan, Sanggar Tawang dan Peselang. Sebagai akhir karya akan dilaksanakan upacara Nyegara Gunung pada 16 September 2024. (Pramana Wijaya/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN