Kelurahan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, mewakili Kabupaten Badung menjadi salah satu komunitas pesisir, yang diundang oleh The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (UNESCO-IOC). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kelurahan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, menjadi salah satu komunitas pesisir, yang diundang oleh The Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (UNESCO-IOC) sebagai wakil dari Komunitas Siaga Tsunami di Indonesia. Dalam hal ini, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Tanjung Benoa, Dr. I Wayan Deddy Sumantra, mewakili Kelurahan Tanjung Benoa untuk berbicara di tingkat internasional.

Tepatnya pada Konferensi Dekade Kelautan 2024 di kota pesisir Barcelona, Spanyol, yang digelar tanggal 10-12 April 2024. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud perayaan atas pencapaian selama tiga tahun setelah dimulainya Dekade Ilmu Kelautan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan (2021-2030).

Baca juga:  Satu Keluarga Selamat Pascaterperosok di Jalan Putus, Ini Penuturan Sang Ayah

Konferensi yang diselenggarakan di Barcelona International Convention Centre (CCIB) ini, mempertemukan berbagai komunitas pesisir dunia dan para praktisi kelautan untuk menetapkan prioritas bersama untuk masa depan kelautan yang berkelanjutan. Pada kegiatan Coastal Cities and Communities Joining Tsunami Ready at the 2024 Ocean Decade Conference ini, Deddy Sumantra membawakan materi terkait implementasi 12 indikator UNESCO-IOC Tsunami Ready di Tanjung Benoa.

Konferensi ini, dihadiri oleh para praktisi bidang kebencanaan khususnya tsunami di Indonesia, diantaranya Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati didampingi oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Suci Dewi Anugrah.

Baca juga:  Ketahuan Gunakan "Gacong," Pelaku Watersport Diancam Sanksi Ini

“Saya sangat bersyukur dan bangga dipercaya mewakili seluruh komunitas yang ada di Indonesia. Bahkan mewilayahi belahan Negara Samudera Hindia,” kata Deddy Sumantra, Jumat (12/4).

Lebih lanjut dikatakannya, Kelurahan Tanjung Benoa selama ini telah berhasil mengimplementasikan 12 indikator UNESCO-IOC Tsunami Ready, dalam upaya untuk meminimalisir dampak jika bahaya tsunami terjadi di wilayah Tanjung Benoa. Kerja keras tim FPRB Tanjung Benoa selama ini membuahkan hasil dengan diakuinya Kelurahan Tanjung Benoa sebagai Komunitas Siaga Tsunami oleh National Tsunami Ready Board dan UNESCO-IOC pada tahun 2021. Hal ini sekaligus menjadikan Kelurahan Tanjung Benoa sebagai Tsunami Ready Community pertama di Indonesia.

Baca juga:  Menhub dan Kapolri Ingatkan Kesiapan Cuaca Ekstrem Selat Bali

Dengan capaian yang telah diraih, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Badung, Sekda Kabupaten Badung, Ketua DPRD Kabupaten Badung, Kalaksa BPBD Kabupaten Badung, Camat Kuta Selatan, dan Lurah Tanjung Benoa dan semua pihak yang telah bekerjasama, dan mendukung upaya yang dilakukan. Termasuk seluruh tim FPRB Tanjung Benoa yang selalu siap siaga menjaga Tanjung Benoa. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *