BANGLI, BALIPOST.com – Polres Bangli menyiapkan dua pos dalam rangka Operasi Ketupat Agung 2024. Dua pos itu masing-masing ditempatkan di simpang empat alun-alun Bangli dan di simpang tiga Penelokan, Kintamani.
Kasi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta Rabu (3/4) mengatakan pos tersebut mulai disiapkan pada 4 hingga 16 April. Dalam melakukan pengamanan dan pelayanan di kedua pos itu, polres Bangli melibatkan 71 personel.
“Pos ini disiapkan dalam rangka pelayanan dan pengamanan utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian,” katanya.
Disampaikan bahwa sehari jelang pelaksanaan operasi ketupat, Polres Bangli pada Rabu melaksanakan apel gelar pasukan di lapangan apel Polres Bangli. Apel dipimpin Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Kapolres Bangli AKBP I Dewa Agung Roy Marantika.
Apel juga dihadiri Dandim 1626 Bangli Letkol Kav. I Ketut Artha Negara, Wakil Ketua DPRD Bangli, Kejari Bangli, Pengadilan Negeri Bangli, Satpol PP, BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, Disperindag, Dinas Pertanian, Kementerian Agama, Jasa Raharja serta FKUB Kabupaten Bangli.
Apel Gelar Pasukan diisi penyematan Pita tanda Operasi dan dilanjutkan dengan pembacaan amanat Kapolri oleh pimpnan apel. Pada intinya disampaikan bahwa sesuai servei Kemenhub RI tahun 2024 diperkirakan terdapat potensi pergerakan masyarakat sebesar 193,6 juta orang atau meningkat 56,4 persen dibandingkan tahun 2023.
Untuk menjawab tantangan ini, TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi Terpusat dengan sandi Ketupat 2024 selama 13 hari dari tanggal 4 sampai dengan 16 April 2024.
Diakhir amanat disampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh personel pengamanan yang telah berpartisipasi dalam mendukung Operasi Ketupat 2024. Sinergisitas seluruh stakeholder terkait merupakan kunci utama untuk mengulangi keberhasilan pengamanan Hari Raya Idul Fitri tahun lalu.
Usai pelaksanaan apel Gelar Pasukan dilanjukan dengan pemeriksaan kesiapan sarana-prasarana pendukung dalam pelaksanaan tugas Operasi. (Dayu Swasrina/balipost)
