Seorang pengunjung warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke objek wisata Pura Agung Besakih viral di media sosial (medsos) karena tak mengenakan kamben. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Seorang pengunjung warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke objek wisata Pura Agung Besakih viral di media sosial (medsos). Viralnya bule laki-laki tersebut lantaran tak menggunakan kamben dan hanya mengenakan celana dalam serta kaos saat masuk kawasan Pura Agung Besakih, Desa Besakih,  Karangasem.

Video viral tersebut memperlihatkan sekelompok wisatawan mancanegara dengan jumlah sekitar tujuh orang masuk ke areal suci Pura Agung Besakih tanpa menggunakan kamen. Bahkan, salah seorang diantaranya hanya mengenakan baju dan celana dalam saja.

Baca juga:  Bali Mestinya Tetap Jadi Ikon Nasional

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta menjelaskan, kalau wisatawan tersebut diduga masuk melalui jalur tikus yang ada di sebelah timur Pura Agung Besakih bukan dari pintu utama Manik Mas. “Saat dicegat petugas jaga dan pecalang, mereka tidak membawa tiket,” ucapnya.

Menurut Muliarta, bila wisatawan masuk pintu utama, setiap pengunjung pasti akan mengenakan kamben dan membawa tiket. Bahkan, mereka sudah sempat dua kali dicegat oleh petugas saat coba masuk ke areal Pura Agung Besakih melalui jalur tikus.

Baca juga:  Cuaca Buruk Ganggu Penyeberangan di Padangbai

Namun petugas kalah argumen karena bule tersebut sedikit arogan. “Setelah kembali dicegat pecalang, bule tersebut akhirnya mau turun. Dan sebelum turun bule tersebut sempat marah-marah bahkan membentak petugas dan pecalang yang berjaga. Berdasarkan informasi bule tersebut berasal dari Rusia,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, guna melakukan antisipasi kejadian serupa kembali terjadi pihaknya telah melakukan penjagaan di beberapa jalur tikus yang ada di Pura Agung Besakih. “Penjagaan lebih diperketat dengan menambah jumlah petugas,” tutupnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Potongan Antara Langit dan Bumi! DPRD Usul Perpres Harga Satuan Regional Dievaluasi
BAGIKAN