Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen memberikan penjelasan kepada wartawan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Survei yang dilakukan di lima negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, dan Indonesia, menyebutkan bahwa generasi milenial dan Z menganggap asuransi jiwa merupakan hal penting. Dalam survei Empowering Aspirations, Financial Preparedness in Asia yang dilakukan Prudential plc disebutkan generasi milenial dan Z mulai memberi perhatian pada pentingnya perlindungan dengan menyisihkan sebagian penghasilan mereka untuk berasuransi.

Menurut Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, Minggu (24/3), mayoritas generasi millenial dan Z sebesar 82 persen menganggap pentingnya asuransi sebagai jaring pengaman dalam menjaga stabilitas keuangan mereka. Mereka menginginkan asuransi jiwa yang simpel, mudah dipahami, dengan premi terjangkau, serta memiliki berbagai manfaat optimal guna melindungi dana masa depan keluarga kini dan nanti.

Baca juga:  Fee Based Income Bisnis Bancassurance BRI Tumbuh 2,4 Kali Lipat

Di sisi lain, dari ASEAN Insurance Surveillance Report 2022 terungkap bahwa angka penetrasi asuransi di Indonesia pada 2022 apabila dibandingkan Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada pada level 1.4%. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga ASEAN seperti Malaysia (3.8%), Thailand (4.6%) atau bahkan Singapura (12.5%).

“Oleh karenanya, guna menjawab tantangan dan peluang tersebut, Prudential Indonesia meluncurkan produk asuransi jiwa yang simple tapi berarti, PRUFuture,” ujarnya.

Ia memahami tantangan penetrasi asuransi yang masih rendah, sehingga pihaknya merancang asuransi jiwa dengan masa pembayaran premi yang fleksibel agar lebih terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan, khususnya bagi keluarga muda, pengantin baru dan anak-anak muda yang baru mulai berasuransi. Apalagi data Indonesia Gen Z Report 2024 menyebutkan 73,7% generasi Z sudah memikirkan untuk menikah dan membina keluarga, yang artinya akan mulai memikirkan tentang melindungi keluarga tidak hanya fisik semata tapi juga secara finansial.

Baca juga:  BMKG Sebut Gempa 6,2 di Sumbar Disebabkan Aktivitas Sesar

Mengutip data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal tiga 2023, dari 94,18 juta jumlah tertanggung baru sebanyak 26 juta tertanggung individu yang memiliki asuransi sebagai proteksi perencanaan keuangan keluarga. Hal ini menunjukkan kepemilikan polis individu masih perlu diperluas.

 

“Kami ingin produk asuransi jiwa semakin mudah dipahami, terjangkau secara budget khususnya bagi keluarga muda yang mulai mempersiapkan ketahanan keuangan keluarga yang baru dibangun, dan dapat memberikan manfaat optimal yang mampu mengakomodir berbagai kebutuhan nasabah,” imbuhnya.

Baca juga:  Diprediksi, Hingga 6 Bulan Jumlah Wisatawan Tiongkok Turun

Ia berharap dengan berbagai manfaat yang ditawarkan asuransi ini, masyarakat jadi semakin yakin dan lebih siap dengan berbagai kondisi ketidakpastian di masa kini dan nanti. “Harapan ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan kami menjadi mitra terpercaya dan pelindung bagi nasabah, sehingga memiliki ketahanan finansial yang kuat, baik untuk generasi saat ini maupun generasi mendatang,” tutup Karin. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *