Petugas mengambil sample babi yang mati di Karangasem. Diduga kematian puluhan babi ini karena terjangkit ASF. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus kematian babi milik peternak kembali melanda Kabupaten Karangasem. Kematian puluhan babi tersebut diduga akibat terjangkit African Swine Fever (ASF).

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah saat dikonfirmasi pada Senin, (18/3) mengungkapkan, ada puluhan babi milik peternak mati. “Babi milik warga yang mati kurang lebih sekitar 50 ekor. Kalau kita lihat dari ciri-ciri dan gejala yang timbul, memang besar dugaan mengarah ke suspek ASF,” ucap Siki Ngurah.

Baca juga:  Bupati Gede Dana Resmikan Stadion I Gusti Ketut Jelantik

Siki Ngurah mengatakan agar lebih memastikan penyebab dari kematian babi-babi tersebut, pihaknya juga sudah turun ke sejumlah lokasi mengambil sample ternak babi untuk dikirim ke labolatorium yang ada di Denpasar.

“Karena belum adanya obat maupun vaksin terhadap virus tersebut, maka yang bisa kita dilakukan saat ini hanya menerapkan bio sekuriti dengan meminta peternak agar selalu menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak, serta memastikan pakan yang diberikan kepada ternak masing-masing,” katanya.

Baca juga:  Pesimis Capai Target PAD, Fokus Peningkatan Sektor Galian C

Dia menjelaskan, merebaknya virus yang menyerang ternak babi di Karangasem disebabkan beberapa faktor, salah satunya tingginya mobilitas keluar masuk ternak babi, seperti saat Galungan dan Kuningan. “Itu sangat mempengaruhi penyebaran virus ASF ini,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN