Kadek Sukadana, perajin Penjor di Cempaga sedang menata hiasan Penjor yang dijual di warungnya. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Banyak masyarakat Bali saat ini lebih memilih membeli penjor daripada membuat sendiri karena alasan praktis. Hal ini menjadi berkah bagi perajin Penjor, salah satunya Kadek Sukadana, perajin penjor di Kelurahan Cempaga. Jelang Galungan ini, dirinya mengaku kebanjiran order. Pesanan penjor tak hanya datang dari wilayah Bangli, namun juga luar kabupaten.

Sukadana mengatakan dirinya mulai mendapat pesanan penjor Galungan sejak sepuluh hari lalu. Hingga Sabtu (24/2) pesanan Penjor yang diterimanya mencapai 98 buah. Pemesannya kebanyakan dari wilayah Bangli. Ada juga dari luar kabupaten seperti Ubud, dan Tegalalang Gianyar.

Baca juga:  Sarana Upakara Penting, HardysLand Aktif Tanam Kelapa Hibrida Merah

Penjor buatannya dijual dengan harga bervariasi. “Tergantung payasan (kreasi hiasan),” ujarnya.

Untuk yang hiasannya sederhana, satu buah penjor dibanderol dengan harga Rp 300 ribu. Sedangkan yang hiasannya lebih banyak dan rumit paling mahal dijual Rp 2 juta. Sukadana mengatakan dirinya biasanya akan mengantarkan penjor pesanan pembeli beberapa hari jelang Galungan.

Meningkatnya orderan Penjor jelang Galungan juga dirasakan perajin Penjor di Desa Kayubihi I Wayan Purna. Dia mengatakan orderan Penjor selalu ramai tiap enam bulan. Minimal ia bisa mendapat pesanan 40 Penjor. “Selain dari Bangli pesanan ada dari Gianyar, dan Klungkung,” ungkapnya.

Baca juga:  Jaga Stabilitas Ekonomi Bali, Pemulihan Tak Bisa Lagi Bergantung ke Pariwisata

Penjor buatanya dijual dengan harga bervariasi. Tergantung permintaan/pesanan pembeli. Paling murah Rp 300 ribu, paling mahal Rp 6 juta. “Yang paling banyak diminati yang harganya Rp 400-500 ribu,” ujarnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *