Tumpukan beragam merek beras di salah satu lapak pedagang. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Jembrana masih tinggi pasca pemilu. Bahkan menurut warga justru mengalami kenaikan bila dibandingkan sepekan sebelum Pemilu.

Terlebih mendekati sejumlah hari raya di Bali diperkirakan harga kebutuhan pokok terus melonjak. Seperti yang terpantau pada Senin (18/2), di sejumlah pasar tradisional di Jembrana, harga beras medium masih di kisaran Rp17.500 per kilogram.

Warga kebanyakan beralih membeli eceran dari pada beras 5 kilogram atau 10 kilogram dengan harga yang cukup tinggi itu. “Permintaan eceran meningkat, khususnya beras. Sudah sepekan ini tidak turun, meskipun usai pemilu,” ujar Ketut Karneli (44) pedagang sembako.

Baca juga:  Jaga Stabilitas Harga Beras, Ini Dilakukan Dinas Ketahanan Pangan

Harga beras medium naik dari sebelumnya Rp 15 ribu menjadi Rp17.500. Para pedagang juga mengikuti ritme pembelian dengan tidak membeli banyak beras.

Selain beras, harga kebutuhan dapur lain seperti cabe rawit dan gula pasir naik dari distributor. Sehingga di pedagang juga menyesuaikan harga ke pembeli mengikuti distributor. Kebutuhan pokok yang naik itu merupakan bahan pangan yang sebagian besar dipasok dari luar Bali.

Baca juga:  Pasebaya Sebut Erupsi Gunung Agung Nyaris Terjadi Setiap Hari Raya

Aprila (35) pedagang sembako di Pasar Adat Lelateng, Jembrana mengatakan selain beras, yang mengalami kenaikan harga menjelang Galungan adalah gula. Dari sebelumnya Rp16 ribu per kilogram merangkak naik menjadi Rp16.500 per kilo. Cabe rawit, yang sebelumnya Rp40 ribu per kilogram kini menjadi Rp50 ribu per kilogram.

Begitu juga Lombok besar dan Lombok kecil juga mengalami peningkatan. Sementara minyak kelapa yang sebelumnya Rp15 ribu per liter kini menjadi Rp17 ribu per liter. Diperkirakan salah satu pemicunya berkurangnya pasokan dari Jawa. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Arus Balik, Pemeriksaan Identitas di Gilimanuk Diperketat
BAGIKAN