SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Adat Buleleng, Kecamatan Buleleng sukses melaksanakan upacara ngaben masal pada Minggu (31/12). Kelian dan prajuru desa setempat pun mengapresiasi semangat krama dalam menggelar upacara yang rutin dilaksanakan setiap lima tahun sekali itu.

Kelian Desa Adat Buleleng I Nyoman Sutrisna saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu menjelaskan sesuai dewasa ayu, puncak pangabenan dilaksanakan tepat di penghujung tahun 2023. Ajang lima tahunan ini guna membantu meringankan beban krama desa yang ada saat ini.

Baca juga:  Tiga Desa Adat Kini Miliki Tempat Melasti di Pantai Pulukan

Pemilihan tanggal tentu tidak sembarangan. Pihaknya melihat hari baik melalui pola dewasa ayu yang sudah menjadi pedoman umat Hindu di Bali.

Sebelumnya Desa Adat Buleleng sudah menggelar ngaben massal pada lima tahun lalu, tepatnya tahun 2019 yang diikuti oleh tiga ratusan sawa. Untuk tahun ini desa adat kembali menggelar upacara yang sama.

Sementara itu, Ketua Panitia Ngaben Massal Ida Bhawati Gede Suanda mengatakan, dalam ngaben massal Desa Adat Buleleng ini diikuti 118 peserta. Selain itu juga ada 120 orang peserta ngerapuh (upacara ngaben untuk bayi yang meninggal dalam kandungan), 40 peserta nyekah, dan 8 atma papa (temuan mayat atau tulang belulang tanpa identitas) yang diikutkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Buleleng dalam program pangabenan massal yang diselenggarakan oleh Desa adat Buleleng.

Baca juga:  Lestarikan Seni Bali, Desa Adat Banjarsayan Dorong Pendirian Sangar

Kendati peserta ngaben cukup banyak, namun atas gotong royong dan kerja sama antara panitia dan krama semua dapat berjalan sesuai harapan bersama. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *