Upacara -Pelaksanaan Upacara Bhumi Sudha, yang dilaksanakan di Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Selasa (12/12). (BP/Nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan Upacara Bhumi Sudha, yang dilaksanakan di Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Selasa (12/12).

Selain di Pura Pengubengan, upacara sama juga dilaksanakan di dua pura yang lainnya, yakni Pura Ulun Danu Batur Kintamani, Bangli dan Pura Segara Watu Klotok Klungkung.

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, mengungkapkan, menindaklanjuti Surat dari Majelis Desa Adat Provinsi Bali, Nomor : 442/MDA-Prov Bali/XII/2023, tertanggal 6 Desember 2023, perihal Surat Pengantar Edaran Yasa Kerti Upacara Bhumi Sudha, pihak desa adat sudah menindaklanjuti terkait upacara tersebut yang dilaksanakan di Pura Pengubengan Besakih.

“Untuk mendukung upacara ini, adalah di masing-masing rumah Tangga di Sanggah Merajan (Kemulan) menghaturkan Sesayut Pengambeyan 1 soroh, Prascita, Durmangala masing-masing 1 soroh, Banten Pangenteg Hyang (pejati 1 soroh, sorwan tumpeng pitu soroh, sayut pangambeyan). Kemudian di Natar Merajan lan Natar Paumahan menghaturkan Segehan cacah 11 tanding, di Pemesu (Pintu masuk pekarangan), Nanceb Sanggah cucuk ring tengen pemesu, mepelawa don kayu tulak, munggah banten tumpeng selem adanaan, mesate calon, urab bang-urab putih, rakania, jaja gina, biyu kayu melablab, tuak asujang, di Sor sanggah cucuk menghaturkan segehan sembilan tanding, mebe jejeron bawi matah,” ucapnya.

Baca juga:  Nakes Gelar Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan, Layanan Darurat Tetap Berjalan

Widiartha mengatakan, setalah melakukan upacara persembahyangan di Pura Pengubengan, pada pukul 14.00 WITA para Kelihan Pemaksaan nunas tirtha Bumi Sudha bertempat di Padma Tiga, Pura Penataran Agung Besakih dengan membawa banten pejati lengkap dengan membawa genah tirtha, selanjutnya dibagikan kepada seluruh krama di masing-masing Pemaksan. Kata dia, setelah tiba di tempat masing-masing, tirtha dimaksud dipendak dengan segehan kemudian dilinggihkan di salah satu Pura yang menjadi Emponan Pemaksan. Untuk mencukupi kebutuhan semua umat di wilayah itu, tirtha dapat ditambahkan air bersih secukupnya.

Baca juga:  Abu Vulkanik Gunung Raung hingga Jembrana

“Masing-masing Krama Pemaksan mohon tirtha bumi sudha tersebut, dengan sarana canang sari (maturan saka sidan), untuk dipercikan disanggah merajan, pekarangan rumah dan semua anggota keluarga termasuk binatang peliharaan dan tanaman yang ada di pekarangan. Dan Setelah selesai menghaturkan banten seperti tersebut diatas di masingmasing rumah tangga (dari merajan sampai pemesu pekarangan) selanjutnya anggota keluarga melukat kemudian sembahyang, setelah itu dilanjutkan dengan natab banten pengenteg hyang seperti tersebut diatas nunas pengenteg bayu mesesapuh wighna,” katanya.

Baca juga:  Puluhan Krama Nedunang Ida Bhatara dan Mapepada di Pura Penataran Agung Besakih

Dia menjelaskan, upacara Bumi Sudah ini dilaksanakan dalam rangka menyikapi kondisi alam dan perubahan Sasih yang berpotensi menimbulkan adanya berbagai penyakit, bencana dan virus perlu disikapi dengan melakukan Pemarisudha sekala dan niskala. “Untuk tahun 2023 Upacara Bhumi Sudha bertempat di tiga Pura yaitu di Pura
Pengubengan Besakih, Pura Ulun Danu Batur Kintamani dan Pura Segara Watuklotok Klungkung,” imbuh Widiartha. (Eka Parananda/Balipost).

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *