
DENPASAR4, BALIPOST.com – Belakangan ini, gelang warna-warni yang dikenakan umat Hindu saat Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Besakih ramai jadi perbincangan dan viral.
Gelang itu bukan sekadar hiasan lho! Namanya Sangadatu, dan punya makna spiritual yang dalam.
Simak lebih jauh 7 faktanya, dilansir dari berbagai sumber:
1. Nama Sangadatu Berasal dari “Sanga” dan “Datu”
Secara etimologis, Sanga berarti sembilan, dan Datu bermakna raja atau penguasa. Jadi, Sangadatu adalah simbol kekuatan sembilan dewa penjaga arah mata angin, yang disebut Dewata Nawa Sanga dalam ajaran Hindu Bali.
2. Dibuat dari 9 Benang Warna-Warni
Gelang Sangadatu dirangkai dari sembilan warna benang yang masing-masing mewakili satu arah mata angin dan dewa pelindungnya. Warna-warna itu antara lain: merah, putih, hitam, kuning, hijau, biru, jingga, ungu, dan abu-abu.
3. Setiap Warna Punya Arti Spiritual
Ini bukan sembarang warna. Masing-masing punya makna simbolik:
Merah: Dewa Brahma (arah selatan – keberanian)
Putih: Dewa Iswara (arah timur – kesucian)
Hitam: Dewa Wisnu (arah utara – kekuatan dan perlindungan)
Kuning: Dewa Mahadewa (arah barat – kebijaksanaan)
Hijau, Biru, Jingga, Ungu, Abu-abu: Melengkapi elemen spiritual lainnya seperti harmoni, kesuburan, semangat, dan keseimbangan.
4. Simbol Perlindungan dan Keberkahan
Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa mengenakan Sangadatu memberi perlindungan dari pengaruh buruk serta membawa keberkahan. Gelang ini diyakini menguatkan niat baik dan menjaga energi positif tubuh.
5. Viral Karena Dibagikan Saat Upacara Besar
Gelang ini makin dikenal setelah dibagikan saat upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih. Momen spiritual ini mempertemukan ribuan umat dari seluruh Bali. Di sanalah Sangadatu dibagikan sebagai simbol telah menerima berkah para dewa.
6. Beda dengan Gelang Tridatu
Walau mirip, Sangadatu beda dengan Tridatu. Gelang Tridatu hanya memiliki tiga warna (merah, putih, hitam) dan mewakili tiga aspek Tuhan (Brahma, Wisnu, Siwa). Sementara Sangadatu mencakup sembilan dewa — menjadikannya simbol perlindungan yang lebih luas.
7. Maknanya Diperkuat oleh Doa dan Upacara
Gelang ini tidak diperjualbelikan secara sembarangan. Ia hanya diberikan dalam konteks upacara suci, setelah umat menerima tirta (air suci) dan bija (beras suci). Karena itu, maknanya bukan pada benangnya saja, tapi pada proses spiritual yang menyertainya. (Pande Paron/balipost)