Helikopter melakukan pemadaman kebakaran TPA Suwung, Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Proses penanganan pemadaman kebakaran sampah di TPA Suwung masih berlangsung. Kebakaran ini sudah terjadi selama dua minggu, sejak Kamis (12/10).

Dengan menggunakan teknik baru, luasan pemadaman kebakaran sudah mencapai 50 persenan, menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra. “Dengan cara yang baru ini, per kemarin (Selasa,red) kami perkirakan sudah 50 persen sumber api bisa dipadamkan. Hari ini (Rabu, red) tentu naik ya dengan cara-cara baru,” ujar Dewa Indra seusai mengikuti Rapat Paripurna ke-45 DPRD Provinsi Bali, Rabu (25/10).

Baca juga:  Sembahyang ke Pura TMII Harus Bayar, Umat Hindu Ngadu ke Anggota DPR RI

Ia mengakui dengan kejadian kebakaran di TPA Suwung ini mendapatkan pembelajaran baru tentang penanganan kebakaran TPA. Sebab, penanganan kebakaran di TPA Suwung tidak bisa dilakukan penyiraman dengan cara konvensional.

Indra menargetkan secepatnya menyelesaikan kebakaran di TPA Suwung dengan teknik baru ini. Selain itu, Dewa Indra juga telah menyampaikan kepada Pemkab/Pemkot se-Bali melalui surat edaran agar belajar dari pengalaman terbakarnya di TPA Suwung, lalu diikuti TPA Mandung dan Temesi.

Baca juga:  Kumulatif Kasus Positif COVID-19 di Bali Kembali Naik

“Saya menarik pembelajaran bahwa di tengah temperatur udara yang sangat panas ini maka potensi terjadinya kebakaran TPA bisa sangat tinggi,” katanya.

Oleh sebab itu, Indra meminta agar melakukan pencegahan dini. Antisipasi itu sudah dilakukan oleh Kabupaten Buleleng dengan melakukan pembukaan tumpukan sampah agar berongga. “Jadi disiram ditambah dengan garam, kan garam mendinginkan. Dengan cara begitu, astungkara TPA sampah di Buleleng tidak terbakar. Ini yang lain kami minta juga begitu, jadi ada pencegahan supaya tidak terus berlanjut,” tandas Dewa Indra. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Hasilnya Mengejutkan, Ini Rerata Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan di Bali
BAGIKAN