Kebakaran hutan kembali terjadi di Kintamani, Senin (4/9) malam. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Kebakaran hutan beberapa kali terjadi di Kintamani. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Damkar Bangli, sepanjang September ada 9 kejadian kebakaran dengan total luas lahan yang terbakar mencapai 74,9 hektare.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana, Selasa (10/10) mengatakan bencana kebakaran hutan masih berpotensi terjadi. Sebab mengacu rilis BMKG, musim kemarau masih akan berlangsung hingga bulan November.

Baca juga:  Masak Pakan Ternak, Dapur dan Kamar Mandi Hangus

Dalam penanganan kebakaran hutan pihaknya sering menghadapi beberapa terkendala. Selain medan yang sulit dijangkau, ketersediaan sumber air yang minim juga jadi kendala. Untuk memudahkan petugas mengambil pasokan air ketika terjadi kebakaran hutan, ia mengharapkan masyarakat sekitar hutan agar membantu mengisi cubang atau bak penampungan air.

Selain berpotensi menyebabkan kebakaran hutan, dampak musim kemarau tahun ini juga menyebabkan warga di Desa Siakin, Kintamani kesulitan air bersih karena debit air mengecil dan terjadinya kerusakan jaringan pipa di desa tersebut. Untuk mengatasi kesulitan warga itu, pihaknya sejak pertengahan September lalu sudah beberapa kali mengirim air tangki ke Siakin. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Karena Ini, Disparbud Bangli Ogah Ngantor di Pasar Seni Geopark
BAGIKAN