Pengempon Pura Dang Kahyangan Gunung Payung, Desa Adat Kutuh melaksanakan Upacara Pamplepeh, Senin (25/9). (BP/Par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengempon Pura Dang Kahyangan Gunung Payung, Desa Adat Kutuh, melaksanakan upacara Pamplepeh, Senin (25/9). Upacara ini digelar pasca tiga pelinggih terbakar pada Selasa (19/9) lalu.

Bendesa Adat Kutuh, Jro Mangku Nyoman Mesir mengatakan, upacara Pamlepeh dan Maresik dilakukan untuk menetralisir unsur negatif dan mengembalikan kesucian pura. Upacara dipuput oleh Ida Rsi Bujangga dari Griya Sesetan. “Sarana upakara yang dipergunakan dalam upacara adalah Caru Wraspati Kalpa. Upacara ini dilaksanakan untuk mengembalikan kesucian pura pasca musibah kebakaran kemarin,” ujarnya.

Baca juga:  Divonis Kasus Rumbing, Kadisparbud Jembrana Non Aktif Langsung Banding

Selain pelaksanaan upacara tersebut, pihak pengempon juga melakukan kegiatan pembongkaran pelinggih yang terbakar. Dua pelinggih yang terbakar akan diganti dengan yang baru. “Semoga melalui upacara ini, beliau memberikan jalan yang terbaik kedepannya dan musibah ini menjadi yang terakhir,” ucapnya.

Pihaknya, menargetkan pembangunan palinggih rampung sebelum pujawali di Pura Gunung Payung, yaitu Purnamaning kawulu yang jatuh sekitar bulan Januari-Februari. Palinggih yang nantinya akan dibangun bentuknya sama, namun tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa penyesuaian yang diperlukan.
“Biaya pembangunan palinggih akan dianggarkan dari Kas desa Adat. Namun karena hal itu berkaitan dengan kebencanaan, maka itu juga akan diusulkan bantuan kebencanaan daerah dan tinggal dibuatkan permohonan melalui proposal yang diajukan,” terangnya. (Parwata/Balipost)

Baca juga:  Di Badung Jumlah Pasien COVID-19 Makin Banyak, Bagaimana Sampah Medisnya?
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *