Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bali yang telah mendukung program kerja, pembangunan, dan kebijakan selama 5 tahun memimpin Bali pada periode pertama masa bhakti 2018-2023. Ucapan terima kasih ini disampaikan pada acara Kaleidoskop 5 Tahun kepemimpinan Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace, di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Jumat (1/9) malam.

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak. Baik para ASN, pejabat di lingkungan Pemprov Bali, Kelompok Ahli Gubernur maupun lembaga/instansi vertikal yang turut berperan aktif, berpatisipasi dan bekerja sama dalam mendukung Pemerintah Provinsi Bali mewujudkan visi Pembangunan Bali, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Seusai penayangan video berbagai program pencapaian dan peristiwa penting yang terjadi di Bali selama 5 tahun kepemimpinannya, Gubernur Koster didampingi Wagub Cok Ace, berkesempatan menyampaikan beberapa hal penting. Gubernur Koster menegaskan akan kembali maju periode kedua pada pemilihan Gubernur Bali dan Wagub Bali bersama Cok Ace pada Nopember 2024 mendatang.

Gubernur Koster, menyampaikan bahwa selama 5 tahun kepemimpinannya bersama Wagub Cok Ace pada periode pertama, banyak hal yang telah dicapai. Pencapaian tersebut telah disampaikan kepada DPRD Provinsi Bali pada Rapat Paripurna Istimewa pada Hari Jadi Provinsi Bali ke-65 Tahun 2023 lalu. Meskipun demikian, Gubernur Koster menyadari masih banyak pencapaian yang belum dikerjakan secara maksimal. Oleh karena itu, program-program tersebut akan dituntaskan pada periode kedua nanti.

Baca juga:  Keluarga hingga Rekan Sejawat Hadiri Ngaben Ray Misno

Dikatakan, seluruh pencapain yang diraihnya selama 5 tahun ini berkat dukungan dan kerja bersama seluruh komponen masyarakat Bali, pemangku kepentingan, jajaran birokrasi, dan stakeholders terkait. Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini, menyadari pada awal tahun pertama kepemimpinannya, ia sering bertindak keras dan tegas, bahkan sering marah-marah kepada kepala dinas, kepala badan, dab kepala biro dilingkungan Pemprov Bali. Namun, hal ini dilakukan bertujuan untuk mencapai kinerja yang terbaik dengan target-target yang sudah ditentukan.

“Saya akui pada awal kepemerintahan saya sering marah-marah, kadang-kadang saya bilang sontoloyo, bilang goblok, bilang lambat, lelet, itu kata sehari-hari yang saya ucapkan ketika rapat dengan para Kepala Dinas, Kepala Biro, Kepala Badan, dan semua staf yang saya ajak bekerja. Tapi, situasi apapun juga lama kelamaan saya harus beradaptasi, kalau tiap hari marah terus bisa stroke, bisa gak tuntas 5 tahun, dan malah gak bisa maju lagi di periode yang kedua. Jadi karena itu saya harus bersabar menerima situasi yang ada, apa yang terbaik bisa dilakukan, dilakukan. Dan saya bersyukur ada pak Wagub yang bersabar yang sangat konsisten, santun bekerja bersama, saya yang keras, beliau yang lembut dan ada yang tertib administrasi,” yaitu bapak Sekda yang luar biasa,” ungkap Gubernur Koster.

Gubernur Koster, mengatakan bahwa selama 5 tahun bersama Wagub Cok Ace, tidak pernah ada perselisihan. Sehingga, pemerintahan di Bali berjalan baik dengan berbagai capaian yang diraih bersama. “Kami ini akur dalam 5 tahun ini, pak Wagub tidak pernah mengganggu, gak juga punya keinginan maju menjadi Gubernur Bali kan? Orangnya baik banget. Susah nyari pasangan yang santun, akur, awet sampai 5 tahun. Biasanya yang saya alami, saya temui cuma 1 tahun akurnya. Begitu masuk tahun kedua apalagi tahun ketiga sudah saling lirik menggalang macem-macem, membentuk opini publik akhirnya membuat ketegangan di internal pemerintahan, sehingga tidak kondusif. Dan astungkara, saya bersama beliau (Cok Ace,red) akur-akur aja,” tandas Gubernur Koster.

Baca juga:  Remaja Rentan Alami Gangguan Jiwa

Gubernur Koster, mengungkapkan bahwa sejak awal, sebelum ditetapkan oleh partai menjadi pasangan calon Gubernur – Wagub Bali, ia dan Cok Ace sudah berkomitmen jika terpilih akan konsisten “ngayah” secara lascarya niskala-sakala.

“Ketika makan bersama beliau, keputusan partai belum keluar waktu itu, saya bicara sama beliau, ‘Pak Cok kalau kita jodoh pasangan kita ngayah total ya, jangan cari-cari duit’. Kalau saya sudah biasa miskin, kalau Pak Cok udah kaya, udah punya hotel segala macam, udah cukuplah uang segitu, gak usah cari uang lagi, udah ngayah saja. Beliau sanggup begitu. (Saya,red) masih inget, jadi kata-kata bagus itu saya gak pernah lupa, saya catat terus. Dan astungkara, perjalanan 5 tahun juga begitu, karena kami memang betul-betul bekerja, ngayah total, lascarya niskala-sakala,” tandas Gubernur Koster.

Gubernur Koster, mengungkapkan bahwa dalam melaksanakan tugas untuk mencapai berbagai program dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, banyak permasalahn dan tantangan yang dihadapi. Terutama pada saat pendemi Covid-19. Namun, dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak semua bisa dilaksanakan. Meskipun, masih ada beberapa yang belum dikerjakan secara maksimal. “Banyak yang sudah dicapai dan selesai, namun ada juga yang belum tuntas. Namun, hal itu sesuatu yang harus diterima. Artinya, kita ini harus maju lagi pada periode yang keduaz Jadi, kami komit ini kita maju lagi. Mulai bersama, berakhir bersama. Dan mulai lagi diperiode kedua,” tegas Wayan Koster disambut riuh tepuk tangan.

Baca juga:  TMM G20 Hasilkan "Bali Guideline"

Gubernur Koster, mengatakan bahwa berbagai capaian telah diraih selama 5 tahun kepemimpinannya pada periode pertama bersama Wagub Cok Ace. Salah satunya, telah berhasil memperjuangkan UU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Selain itu, juga telah ditetapkan Perda Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, sebagai landasan arah dan tujuan Bali masa depan. “Apapun juga hasil sudah ada, penghargaan kepada Gubernur ada, kepada Pemerintah Provinsi Bali secara institusional juga ada oleh lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah yang kredibel. Jadi, itu menandakan ada prestasi yang dicapai,” ujarnya.

Atas seluruh pencapain tersebut, Gubernur Koster mengatakan bahwa hal tersebut berkat dukungan dan kerja keras dari semua pihak yang sudah bekerja dengan baik. Atas dasar itulah, diberikan penghargaan kepada pimpinan lembaga/instansi, Kelompok Ahli Gubernur dan Kepala OPD Pemprov Bali yang dinilai memiliki kinerja terbaik selama 5 tahun kepemimpinan Gubernur Koster – Wagub Ace. Penghargaan tersebut, yaitu penghargaan Bali Kerthi Sewaka Nugraha.

“Masih banyak agenda, terutama sekali infrastruktur dan ekonomi yang harus difokuskan pada kepemimpinan periode kedua. Periode pertama sudah meletakkan landasan yang berkaitan dengan budaya, rintisan ekonomi, dan infrastruktur,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN