I Ketut Pringgantara. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Donor darah menjadi salah satu kegiatan yang sering ada dalam event-event besar. Mulai dari kegiatan kampus, banjar, kantor dan lain sebagainya.

Ketua PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia) daerah Bali, I Ketut Pringgantara mengatakan prihatin dengan generasi muda saat ini yang kurang meminati donor darah bahkan generasi mudalah yang banyak memerlukan donor darah. “Peminatnya tidak terlalu banyak, bahkan sekarang karena gaya hidup generasi milenial lah yang banyak memerluka donor darah akibat penyakit atau kecelakaan. Maka dari itu kami memiliki program goes to milenial untuk memberikan nutrisi batin mereka dan ajak mereka berdialog tentang pentingnya donor darah. Selain itu kami juga mengadakan program lainnya seperti Goes to Mall, Goes to Banjar, Goes to Masjid, Goes to Kampus dan Goes to media untuk menghidupkan lentera donor darah untuk menjadi budaya bangsa,” ungkapnya.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Nasional di Atas 2.000 Orang

Ditemui Selasa (22/10) di Kantor Bali Post,.Pringgantara menyampaikan jika Agustus ini adalah bulan yang sering digunakan sebagai kegiatan donor darah oleh semua lembaga karena dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan. Bahkan dalam kuartal ke-2 tahun 2023 ini, ia menyampaikan kegiatan donor darah yang dilaksanakan sudah mencapai 25 persen, terutama yang menyasar anak-anak muda dari lingkungan kampus.

”Kampus kan isinya kebanyakan generasi milenial yang merupakan para new comer yang akan mencoba donor darah dan besar harapan kami hal ini bisa rutin mereka lakukan,” ujarnya.

Dalam melakukan donor darah diutarakan oleh Pringgantara, ada baberapa hal yang menjadi persyaratannya. Usia minimal melakukan donor darah adalah 17 tahun, harus siap mental, suhu badan 120/80 serta hemoglobinnya 12,5. Dan itu semua bisa diketahui, saat melaksanakan pmerikasaan sebelum melakukan donor darah.

Baca juga:  Bali Nihil Tambahan Korban Jiwa COVID-19

Walaupun syarat yang diberikan sudah tertera dan disampaikan, tetapi masih banyak generasi muda yang takut untuk melakukan donor darah. Sebagian besar ketakutan mereka adalah ditusuk jarum.

Meskipun demikian Pringgantara memaparkan jika generasi milenia perlu mengetahui manfaat dari donor darah yang bisa berdampak untuk jangka panjang. Manfaat donor darah antara lain, mejaga kesehatan organ dalam terutama jantung, ginjal dan hati. Karena dalam sekali melakukan donor darah bisa meregenrasi sel darah yang ada di dalam tubuh. Manfaat lainnya juga wajah terlihat fresh dan badan menjadi bugar serta masih banyak lagi.

Pringgantara memaparka jika di Bali sendiri stok darah masih aman. “Untuk di Bali stok darah masih aman, karena kami memiliki target per harinya kuota darah yang didapat 120-130 kantong. Sedangkan perbulannya harus ada 5.500-6.000 kantong,” terangnya.

Baca juga:  TOSS Center Dimanfaatkan Sebagai Lokasi Pembibitan Pertanian

Dalam proses donor darah tidak semua darah pendonor bisa langsung diberikan kepada yang memerlukan. Perlu adanya proses screening yang memakan waktu 4-7 jam untuk 1 kantong darah. Dalam proses screening ini akan diketahui apakah dalam darah pendonor ada penyakit hepatitis, HIV AIDS, dan Sifilis serta penyakit lainnya. Apabila terbukti ada, pendonor akan dipanggil oleh pihak PMI.

Sebagai penutup, Pringgantara menyampaikan harapan besar untuk masyarakat Bali khususnya agar mau menghidupkan lagi semangat dan lentera donor darah. Dalam waktu dekat, ia menyampaikan pada Jumat, 25 Agustus 2023 akan diadakan kegiatan donor darah dalam rangka menyambut HUT ke-75 Bali Post yang di laksanakan di Kantor Bali Post, Jl. Kepundung No. 67A, Denpasar. (Apsari/balipost)

BAGIKAN