Bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan, Pura Beji milik Desa Adat Nagasepaha akhirnya direnovasi pada 2023 ini. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Bertahun-tahun tak tersentuh perbaikan, Pura Beji milik Desa Adat Nagasepaha akhirnya direnovasi pada 2023 ini. Pembangunan Pura yang terletak di Banjar Adat Dajan Margi, Desa Nagasepaha Kecamatan Buleleng ini pun dibangun secara gotong royong oleh prajuru dan krama desa adat.

Belum diketahui pasti, sejak kapan keberadaan Pura Beji ini ada. Dalam areal pura dan di luar pura ada beberapa sumber air yang disucikan oleh warga setempat.

Melihat kondisi pura yang kurang layak dan terlalu sempit, prajuru dan krama desa adat pun melaksanakan Paruman Agung. Hasilnya pada 2023 ini sudah direnovasi untuk diperluas.

Baca juga:  PNB Perkuat Program Nangun Sat Kerthi Loka Bali Melalui “Green Tourism” 

Kelian Desa Adat Nagasepaha, Jro Mangku Made Darsana menjelaskan, keberadaan pura ini memang sangat disucikan dan disakralkan oleh krama desa adat sendiri. Dalam areal dan di luar areal Pura juga ada beberapa titik sumber air.

Sumber air inilah, menurut Made Darsana, dipergunakan untuk serangkaian upacara keagamaan baik Dewa Yadnya, Manusa Yadnya dan Bhuta Yadnya. “Kami menyebutnya Pura Beji Pemanahan Ayu, di samping itu ada juga yang menyebut Kayehan Empul. Mengingat sumber air yang dihasilkan sangat jernih dan tidak pernah kering,” ucapnya.

Baca juga:  Bupati Badung Pimpin Persembahyangan Bersama Tawur Agung Kesanga

Jro Mangku Darsana menyebut, memang belakangan ini Pura Beji Pemanahan Ayu hanya diperbaiki sedikit demi sedikit. Hanya saja karena kawasan suci, pihaknya bersama krama mencoba merenovasi bahkan memperluas areal pura. “Atas kesepakatan Krama, kami merenovasi secara Global termasuk ke areal Pura. Bahkan Kami membeli tanah supaya areal pura bisa diperluas,” terangnya.

Dari pembangunan Pura Beji ini, Darsana mengestimasikan menghabiskan dana sekitar Rp176 juta rupiah. Dana itu bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Milik Desa Adat dan punia dari Krama Desa Adat Nagasepaha. “Dana itu sudah hitungannya global, mulai dari pembelian tanah, pembangunan tembok penyengker, pembangunan areal pura hingga ke upacara pemelaspasan,” ungkapnya.

Baca juga:  Protes Tarif Retribusi, Pedagang Ruko Pasar Banyuasri Datangi DPRD Buleleng

Pura tersebut menurut Jro Mangku Darsana dikerjakan kurang lebih selama sebulan oleh krama desa. Bahkan upacara melaspas dilaksanakan pada Purnama Kasa, 3 Juli 2023. Pihaknya pun mengapresiasi kebersamaan dan Persatuan Krama Desa Adat yang masih terjaga hingga saat ini. (Nyoman Yudha/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *