GIANYAR, BALIPOST.com – Akibat tingginya curah hujan, Gianyar dikepung bencana alam, yakni tanah longsor dan pohon tumbang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, IGN Dibya Presasta Jumat (7/7) mengatakan puluhan kejadian pohon tumbang dan tanah longsor terjadi mulai Kamis (6/7) malam.
Dibya mengatakan puluhan bencana alam pohon tumbang dan tanah longsor menyebabkan tenaga BPBD harus menentukan skala prioritas untuk penanganan. Tanah longsor dan pohon tumbang skala kecil sudah dimintakan bantuan masyarakat untuk bergotong royong dalam penanganan.
Dijelaskannya, untuk penanganan tanah longsor dan pohon tumbang, BPBD mendapat bantuan tenaga dari Kodim 1616 dan Polres Gianyar melalu Bhanbinsa, Bhabinkamtibmas serta personel jajaran Polsek. “BPBD juga dibantu puluhan tenaga dari Yon Zipur 18/YKR Gianyar guna mempercepat penanganan bencana,” ucapnya.
Dari laporan masuk, pada Kamis malam terjadi dua bencana tanah longsor, yakni Air Terjun Desa Suwat dan tanah longsor di Banjar Delod Blumbang, Desa Kendran. Dua peristiwa pohon tumbang terjadi di Setra Lodtunduh menghalangi akses jalan di Br. Kelingkung, Desa Lodtunduh dan menimpa tembok penyengker di Banjar Bukit Sari, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar.
Pohon tumbang juga terjadi Jumat (7/7) di Jln. Tukad Melangit sebelah Utara RS Famili Usada Gianyar. Pohon tumbang juga menghalangi akses jalan di Desa Tulikup dan di Tampaksiring.
Sedangkan untuk longsor, terjadi di sebelah barat Pura Griya Sakti Manuaba (Br. Tangkas), di jalur Jalan Manuaba-Sapat (Br. Tengah Triwangsa), dan di Gang Tempek Bucuan (Br. Tengah Triwangsa). Tanah longsor juga menghalangi akses jalan di Desa Bukian menuju Melinggih, Payangan. (Wirnaya/balipost)
