Suasana salat Idul Adha di Lapangan Lumintang, Kamis (29/6). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Iduladha 1444 H, Kamis (29/6) dirayakan ribuan Umat Muslim di Denpasar. Mereka menggelar salat di Lapangan Lumintang.

Bertindak selaku khotib dalam salat ini yakni Ustadz H M Arifin, dan Imam adalah Ustadz Abdurrahman. Sejak pukul 06.00 WITA, umat yang akan menggelar salat mulai berdatangan. Mereka datang bersama sanak keluarga.

Mengamankan pelaksanaan salat kali ini, sejumlah pecalang dari Br. Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja Denpasar ikut berjaga. Umat yang datang langsung mengambil tempat duduk sesuai dengan tempat yang telah ditentukan panitia. Baris paling depan adalah umat laki-laki dan bagian belakang adalah perempuan.

Baca juga:  Penataan Lapangan Lumintang Sedot Dana Rp 1,9 Miliar

Pelaksanaan salat kali ini mengambil tema Kisah Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim A.S.

Salah seorang jemaat Endrik Aprilianto (40) mengaku setiap Iduladha selalu mengikuti salat di Lapangan Lumintang. Kali ini dirinya berharap agar Umay Muslim semakin kompak. Selain itu, toleransi antarumat beragama tetap terjaga semakin erat.

“Apalagi dalam kesempatan ini juga turut dijaga oleh pecalang, dan ini wujud toleransi,” kata lelaki asal Jember yang tinggal di Peguyangan ini.

Baca juga:  34 PMI Denpasar Ikuti Rapid Test di Rumah Singgah

Ketua Dewan Pengawas PHB Yayasan Aji Dharma Nirmala Al-Kautsar, Jumari mengatakan umat yang ikut salat di tempat ini kurang lebih 7.000-an orang. Pihaknya mengatakan, kurban tahun ini meneladani kehidupan Nabi Ibrahim A.S. yang mengorbankan segala yang dimiliki termasuk nyawa demi kedamaian.

“Jadi intinya adalah pengorbanan, apa yang dimiliki sehingga memberikan ketenangan dan juga saling menjaga kesatuan NKRI,” katanya.

Pihaknya menambahkan adanya penjagaan pecalang menunjukkan kesatuan dan manyama braya. “Tidak ada perbedaan dan ini adalah wujud manyama braya. Tidak memandang agama, suku, karena kita satu,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Pembangunan Tapal Batas di Pemogan Diwarnai Ketegangan, Desa Adat Pedomani Awig-awig
BAGIKAN