Ketua IHKA Bali I Gede Cahaya Adi Putra menyampaikan keterangan pers, Jumat (23/6). (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sumber daya manusia (SDM) pariwisata di tengah kembali menggeliatnya sektor ini diminta terus berinovasi agar dapat bersaing secara internasional. Sebab, inovasi selain berdampak pada karir, juga memberi implikasi pada ekosistem pariwisata. Demikian disampaikan Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, Yoga Iswara, Jumat (23/6) pada acara seminar dan exhibition BPD Indonesian Housekeepers Association (IHKA) Bali.

Ia mengatakan, pihaknya mendorong talenta lokal, khususnya pada housekeepers yang tergabung dalam IHKA untuk tetap berinovasi. “Bali memiliki banyak PR. Di satu sisi kalau bukan kita yang mempertimbangkan, siapa lagi. Ini menjadi suatu momentum yang bagus untuk menguatkan potensi diri,” ujarnya.

Baca juga:  Pasal Perzinaan RKUHP, Ancam Industri Perhotelan Bali

Saat ini pekerja pariwisata yang sempat dirumahkan maupun bekerja dengan jam kerja serta upah yang tidak normal, kini telah kembali normal. “2023 kita bisa declare, sudah kembali 100 persen. Recovery Bali untuk di tingkat industri perhotelan itu sudah hampir 80 persen,” ungkapnya.

Bahkan akomodasi yang sudah mulai buka dari awal open border, tingkat okupansinya sudah melebihi capaian 2019, termasuk room ratenya. Itu artinya masih ada properti belum buka, sehingga supply-nya lebih terbatas dibanding 2019. Sementara itu, demand-nya sudah menguat. “Sehingga ada yang dapat porsi lebih sehingga memberikan dampak yang bagus,” ujarnya.

Baca juga:  Pande Iron Turun di AUG Thailand

Dengan kembali menggeliatnya industri pariwisata diharapkan penguatan SDM lokal menjadi momen tepat yang bisa dilakukan saat ini. Ketua IHKA Bali I Gede Cahaya Adi Putra mengatakan, ada 600 member IHKA yang siap mengasah talenta kembali di industri pariwisata pasca pandemi COVID-19.

Bahkan jumlah housekeepers di Bali mencapai ribuan. Talenta-talenta lokal tersebut menurutnya perlu diberi kesempatan dan peningkatan kapasitas.

Lewat kegiatan pengembangan diri, ia berharap para member dapat mengembangkan karir dengan terus berinovasi agar tak kalah saing. “Karena persaingan sangat ketat maka inovasi itu penting sekali. Housekeeping tidak hanya sebagai tenaga pembersih tapi juga mempercantik hotel. Dengan inovasi juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Bali Masuk Daftar "No List" 2020, Ini Reaksi Pelaku Pariwisata
BAGIKAN