Orangtua murid menggeruduk Disdikpora Denpasar, Senin (19/6). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kisruh penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Denpasar kembali terulang. Bila tahun lalu kisruh terjadi di jenjang SMP, kali ini giliran SD. Puluhan orangtua siswa yang mencari sekolah jenjang SD, Senin (19/6) mendatangi Kantor Disdikpora Denpasar.

Mereka meminta penjelasan terkait sulitnya mendapatkan sekolah. Mereka ini datang dari berbagai wilayah. Seperti Densel, Denut serta Denbar.

Salah satu orangtua siswa, Nyoman Kumpul mengatakan, pihaknya sudah mendaftar di SDN 4 Panjer. Namun, anaknya ditolak karena kuota sudah penuh, yakni satu rombel dengan jumlah siswa hanya 35 orang. Ia pun khawatir anaknya tidak bisa masuk SD.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Denpasar Naik 35 Persen, Mobilitas Warga Diperketat dengan 7 Pos Penyekatan

Mereka telah datang ke Disdikpora sejak pukul 09.00 WITA. Namun hingga pukul 13.00 Wita mereka masih belum mendapatkan jawaban.

Ia mengatakan seharusnya di SDN 4 Panjer bisa menerima 2 rombel, namun arahan dari Disdikpora harus satu rombel sehingga anaknya ditolak. Padahal dirinya sudah sejak lama tinggal di Denpasar.

“Kami ke sini tujuan supaya dibuka 2 rombel, biar bisa anak saya sekolah. Karena ke swasta berat biaya,” katanya.

Baca juga:  Lumba-lumba Terdampar di Padanggalak

Hal tersebut juga disampaikan oleh I Gede Suarsana yang ingin menyekolahkan anaknya di SDN 10 Pedungan. Pria asal Buleleng ini juga mengalami masalah yang sama karena anaknya ditolak dengan alasan penuh dan KK luar Denpasar.

“Sekolah lain ada yang 2 kelas, 3 kelas. Tapi kenapa di tempat saya hanya satu kelas,” katanya.

Orangtua siswa Ganda Parwasi juga mengatakan hal yang sama. Padahal dulu SDN 14 Pemecutan menerima dua rombel, namun saat ini hanya satu rombel saja.

Baca juga:  Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Badung Keluhkan Harga Sewa

“Anak saya dulu diterima di sana. Sekarang malah tidak. Bahkan ada yang tidak TK bisa diterima,” katanya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN