Ilustrasi. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Belakangan ini banyak pengguna rokok konvensional yang beralih ke vape. Mereka mempercayai bahwa vape aman untuk digunakan. Padahal vape maupun rokok Konvensional (Kretek/Filter) sama berbahayanya.

Vape menurut WHO berasal dari kandungan nikotin dan zat beracun lainnya yang bisa berdampak bagi pengguna maupun non-pengguna vape. Beberapa dampak tersebut perkembangan otak pada anak dan remaja, meningkatkan risiko penyakit jantung serta gangguan paru-paru.

Sejumlah zat kimia berbahaya terkandung dalam vape sehingga perlu diwaspadai. Berikut sejumlah zat yang dikandung, dikutip dari berbagai sumber :

Baca juga:  Ratusan Kasus Baru Dicatatkan Denpasar, Mayoritas Belum Vaksinasi

1. Nikotin

Meskipun elektrit tetap mengandung nikotin di dalamnya yang membuat kita bisa kecanduan. Apabila penggunanya tiba-tiba dihentikan, maka akan membuat pengguna mengalami depresi ataupun uring-uringan.

2. Propilen Glikol

Zat ini tidak berbahaya untuk dikonsumsi karena memang banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan seperti popcorn, es krim, salad dan lain-lain. Namun uap dari zat tersebut bisa mengakibatkan mata iritasi dan berbahaya jika dikonsumsi oleh pengidap asma, karena dapat membuat penyakit asma semakin sering kambuh.

Baca juga:  Lonjakan Kasus COVID-19 Terjadi di Bali, Gubernur Koster Sebut Ini Sebabnya

3. Perisa

Vape memiliki daya tarik nya tersendiri dibandingkan rokok, yaitu rasa manis saat menghisapnya. Selain itu, uap yang dihembuskan oleh vape berbau harum, berbeda dengan asap rokok yang malahan cenderung berbau tidak sedap. Namun, di balik daya tarik tersebut, terkandung lebih 75% zat perisa diasetil yang berpotensi menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

4. Gliserin

Dilansir dari www.halodoc.com, gliserin berbentuk cairan kental yang tidak berbau, tidak berwarna, dan rasanya manis. Meskipun aman dikonsumsi, belum ada penelitian lebih lanjut tentang dampak yang muncul jika dihirup secara berlebihan.

Baca juga:  Enam Desa Ini Jadi Sasaran Vaksinasi Rabies Pertama di Bangli

Penggunaan rokok elektrik ini tentu memiliki dampak bagi kesehatan. Di antara dampak itu adalah meningkatkan inflamasi/peradangan, menyebabkan kerusakan sel dan epitel dan menurunkan sistem imunitas lokal paru dan saluran napas.

Jadi apakah vape tetap aman digunakan oleh penggunanya? Hal ini masih pro dan kontra. Tetapi yang pasti, kandungannya tak ada perbedaan dari rokok kretek maupun rokok filter, sehingga perlu diwaspadai dan disadari sebelum memutuskan menggunakan vape. (Wulan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *