Suasana di Danau Batur, yang merupakan bagian dari kawasan Geopark. (BP/dok)

BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak 237 ton lebih cairan eco enzym akan dituang Pemkab Bangli di Danau Batur, Kintamani. Penuangan akan dilakukan secara bertahap setiap dua minggu.

Sesuai rencana penuangan eco enzym di Danau Batur serangkaian HUT kota Bangli akan dilaksanakan pada 27 Mei 2023. Penuangan dilakukan bertahap tiap dua minggu. Tidak sekaligus. Sekali tuang, sekitar 20 ton. Penuangan direncanakan berlangsung 11 kali.

Lokasi penuangan di enam titik. Yakni di Pura Segara dan di tengah Danau Batur, Pura Jati, seputaran Toya Devasya, Desa Terunyan, Dermaga Kedisan dan sekitar Pura Hulun Danu Batur.

Baca juga:  Pamit Cari Sirih di Kebun, Nelayan Tewas

Cairan eco enzym yang akan dituang tersebut merupakan hasil produksi dari seluruh OPD, BUMD, komunitas, desa, PKK dan sekolah. Saat ini eco enzym yang diproduksi sejak tiga bulan lalu sudah mulai dipanen. “Panennya sudah dari kemarin. Karena sudah 90 hari sejak diproduksi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangli Putu Ganda Wijaya, Selasa (16/5).

Dalam proses panen, eco enzym yang dibuat dari campuran potongan sisa buah/sayur, air dan molase disaring untuk diambil cairannya. Sedangkan sisa potongan buah/sayurnya bisa dimanfaatkan untuk pupuk organik. Kata Ganda, secara umum tingkat keberhasilan pembuatan eco enzym di masing-masing organisasi cukup tinggi.

Baca juga:  Puncak Karya Danu Kertih Dipuput 9 Sulinggih

Sesuai rencana penuangan eco enzym di Danau Batur serangkaian HUT kota Bangli akan dilaksanakan pada 27 Mei 2023. Penuangan dilakukan bertahap tiap dua minggu. Tidak sekaligus. Sekali tuang, sekitar 20 ton. Penuangan direncanakan berlangsung 11 kali.

Lokasi penuangan di enam titik. Yakni di Pura Segara dan di tengah Danau Batur, Pura Jati, seputaran Toya Devasya, Desa Terunyan, Dermaga Kedisan dan sekitar Pura Hulun Danu Batur.

Baca juga:  5 Ton Bangkai Ikan Berhasil Diangkat Dari Danau Batur

Nantinya setelah dituangi eco enzym akan dilakukan monitoring atau pengujian terhadap kondisi danau Batur oleh pusat pengendalian pembangunan ecoregion (P3E). Monitoring akan dilakukan tiap kali selesai penuangan. Diharapkan cairan eco enzym mampu memperbaiki kualitas air danau Batur. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN