Pura Bale Agung Desa Adat Sema Gading, Tampaksiring, Gianyar. (BP/kmb)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Sema Gading, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar kini terus membangun dan merenovasi sejumlah pelinggih di Pura Kahyangan Tiga yakni Pura Dalem, Pura Puseh dan Pura Bale Agung desa setempat. Setelah rampungnya pembangunan dan renovasi di Pura Dalem dan Pura Puseh, kini warga Desa Adat Sema Gading sedang membangun dan merenovasi sejumlah pelinggih di Pura Bale Agung.

Sedikitnya 7 unit palinggih sedang dibangun di Pura Bale Agung. Diperkirakan, menghabiskan dana mencapai miliaran rupiah. Dengan rampungnya pembangunan sejumlah palinggih ini dalam waktu dekat akan digelar karya agung di Pura Bale Agung.

Baca juga:  Sosialisasi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Ini Sejumlah Program Strategis Bagi Desa Adat

Bendesa Adat Sema Gading, Made Suartha mengatakan, dirinya sudah menjadi bendesa Adat Sema Gading sejak 15 tahun yang lalu. Kini dirinya sudah memimpin di Desa Adat Sema Gading 3 periode. Sejak dirinya dipercaya warga menjadi Bendesa Adat, pihaknya bersama prajuru adat terus melakukan pembangunan, perbaikan atau renovasi sejumlah palinggih pura, khususnya pura khayangan tiga. Diawali dengan pembangunan dan renovasi sejumlah pinggih di Pura Puseh. Setelah rampung pembangunan di Pura Puseh dilanjutkan dengan karya agung.

Baca juga:  Melasti, Desa Adat Nusasari Tampilkan Gong Adimradangga Yasa Kerthi

Selanjutnya dilakukan pembangunan dan renovasi di Pura Dalem. Setelah rampung pembangunan dilanjutkan dengan karya agung. Desa Adat Sema Gading yang hanya pengempon 40 KK itu kini sedang membangun di Pura Bale Agung. Ada 7 unit dibangun di Pura Bale Agung yakni Bale Agung, Taksu, Ratu Ngerurah, Candi Bentar, Padma Sana, gedong penyimpenan dan tembok penyengker.

Untuk pembangunan sejumlah palinggih pangempon pura mengeluarkan dana pembangunan. Di samping itu juga ada dana bantuan sosial, dana BBK Provinsi Bali khususnya untuk parahyangan serta donatur dan punia warga.

“Pembangunan Pura Bale Agung sudah rampung sekitar 80 persen. Setelah pembangunan rampung, kita akan gelar karya agung,” kata Bendesa Sema Gading. (kmb/balipost)

Baca juga:  Hidup di Bali Kian Berat, Pendapatan Hanya untuk Konsumsi
BAGIKAN