DENPASAR, BALIPOST.com – Sejalan dengan visi Gubernur Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru, desa adat di Bali telah melakukan berbagai langkah strategis dalam mengimplementasikan visi sebagaimana yang dirancang Gubernur Bali, yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta Isinya. Menjaga kesucian Bali tidak bisa dipisahkan dari keberadaan pura di masing-masing desa adat. Karena itu, setiap desa adat memastikan pelaksanaan upakara di pura tetap bisa berjalan dengan baik.
Seperti yang dilakukan Desa Adat Penyaringan, Sanur. Belum lama ini, krama desa adat ini menggelar upacara mendem pedagingan dan melaspas bale piyasan di Pura Dalem Gunung Sari dan Pura Desa Adat Penyaringan. Upacara ini dilakukan menyusul rampungnya renovasi yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan upacara tersebut, hadir Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara serta turut hadir anggota DPRD Provinsi Bali, A.A. Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Wayan Mariana Wandira, OPD terkait serta Bendesa dan tokoh adat setempat.
Wali Kota Jaya Negara mengatakan, selain untuk meninngkatkan keharmonisan masyarakat khususnya di Desa Adat Penyaringan, pelaksanaan upacara ini juga diharapkan mampu memancarkan energi positif di wilayah Desa Adat Penyaringan dan di Kota Denpasar pada umumnya.
“Ini merupakan salah satu penerapan dari dharmaning agama dan dharmaning negara. Tentu kami berharap kedepannya dengan dilaksanakannya Karya Pemelaspas dan Mendem Pedagingan ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat Desa Adat Penyaringan,” kata Jaya Negara.
Sementara Ketua Panitia Karya, Putu Edgar Tanaya mengatakan dengan rampungnya renovasi bale piyasan di Pura Dalem Gunung Sari dan Pura Desa Adat Penyaringan Sanur diadakan pemelaspasan serta mendem pedagingan. Pelaksanaan renovasi Bale Piyasan ini telah dimulai 27 Februari lalu hingga sebelum hari raya Nyepi dan sekarang di pelaspas.
“Kami berterimakasih kepada Pemkot Denpasar. Dan kami berharap dengan pelaksanaan ini agar dapat terus mempertahankan tradisi, adat, dan budaya serta keharmonisan umat di Kota Denpasar, khususnya di Desa Adat Penyaringan, katanya.
Selebihnya dikatakan Edgar selama pelaksanaan upacara ini, dipuput Ida Pedanda Griya Jelantik Intaran Sanur. (Asmara Putera/balipost)