Air Bersih - Ratusan KK Warga Dusun Sangker, Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng antre untuk menampung air tangki yang dipasok TRC BPBD Buleleng ke desa mereka, Kamis (9/3). (BP/Ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Dusun Sangker, Desa Alasangker Kecamatan Buleleng, beberapa hari terakhir, kesulitan mendapat pasokan air bersih. Sebab, layanan air bersih di desa mereka putus total.

Jaringan pipa dari sumber mata air yang dikelola putus. Kerusakan akibat hujan deras yang menyebabkan pipa tersebut putus dan dihanyutkan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Buwus Desa Setempat.

Perbekel Desa Alasangker Kecamatan Buleleng, Wayan Sutama, Kamis (9/3), mengatakan, ada sekitar 300 kepala keluarga (KK) warga Dusun Sangker sejak 3 hari yang lalu kesulitan mendapat air bersih.

Baca juga:  Musim Kemarau, Warga Pejukutan Rogoh Jutaan Rupiah Untuk Beli Air

Sejak aliran air bersih putus, untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian, warga harus pergi ke aliran sungai yang tidak jauh dari pemukiman. Sedangkan, untuk minum dan memasak, beberapa warga membeli air kemasan isi ulang, ada juga yang meminta dari warga di dusun tetangga.

Untuk membantu masyarakat, pemerintah desa setempat mencari bantuan air tangki kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Mulai kemarin, mobil tangki air bersih milik BPBD Buleleng dikerahkan untuk memasok air bersih ke desa tersebut.

Baca juga:  Dampak Musim Kemarau, Ratusan KK di Seraya Timur Alami Kesulitan Air Bersih

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariyadi Pribadi mengatakan, pengiriman air tangki tersebut untuk membantu warga yang sedang kesulitan mendapat air bersih karena kerusakan jaringan pipa air bersih akibat cuaca ekstrim.

“Untuk hari ini TRC Regu III kami kerahkan untuk mendistribusikan air tangki ke Desa Alasangker. Mulai pukul 09.35 wita dan menginjak siang hari pendistribusian dihentikan dan warga sudah menampung air bersih secukupnya,” katanya.

Baca juga:  Krisis Air di Jembrana Meluas

Sebelumnya, warga ini mendapat pasokan air dari pengelolaan air bersih oleh kelompok masyarakat dengan sumber mata air di DAS Buwus. Karena curah hujan tinggi, sehingga volume air di DAS tersebut membesar, sehingga pipa tersebut putus dan hanyut. Akibatnya, aliran air bersih putus total. (Mudiarta/Balipost)

BAGIKAN