Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti (kanan) saat meresmikan Tattva Ubud sebagai eksperimen outreach program Shantisena Ashram Gandhi Puri, Sabtu (4/2). (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Agar terwujudnya peradaban yang lebih baik, perdamaian dunia, pembangunan berbasis pada kebutuhan bukan keinginan perlu pendekatan spiritual. Ketika spiritual sudah bagus, maka ekonomi, perdamaian dan lainnya otomatis akan bertumbuh. Demikian disampaikan Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti saat meresmikan Tattva Ubud sebagai eksperimen outreach program Shantisena Ashram Gandhi Puri, Sabtu (4/2).

Menurut Ida Rsi Putra Manuaba, acara tersebut dikemas sekaligus sebagai perpisahan Manoj sebelum mengakhiri tugasnya di Indonesia. Peraih Padmashri Award 2020 ini dan Eka Savitri sebagai Penggagas Tattva Ubud menjadi tuan rumah mengundang juga Konsul Jenderal (Konjen) India untuk Bali, Neeharikha Singh, Direktur Swami Vivekananda Culture Center perpanjangan ICCR di Bali, budayawan dan tokoh masyarakat.

Baca juga:  Karya Pura Er Jeruk, Melasti di Pantai Purnama "Dipuput" Lima Pedanda

Dalam kesempatan itu Ida Rsi juga menyerahkan Lukisan Kamasan, yang gaya lukisannya hampir sama dengan Odisha India. Serta kain tenun Endek Klungkung dan Rangrang Nusa Penida yang mempunyai sejarah erat dengan Odisha.

Menurutnya, dubes India melaunching Ubud Sanggam Festival yang diselenggarakan setiap Mei di Ubud Raya Resort. Dubes sangat mengapresiasi karena Yoga merupakan kontribusi Sanatana Dharma kepada dunia dalam seimbangkan badan dan jiwa.

Baca juga:  Pendiri Ashram Gandhi Puri Dianugerahi Padma Shri Award

Dijelaskan pihaknya Tattva Ubud mengirimkan Shantisena Ashram Gandhi Puri Made Semaraputra Cahyaambarani, Made Putri Agustia Ningsih, Ni Kadek Hari Santi, didukung Made Edi, Diah Puspa ke India. “Siap-siap kerja keras dan cerdas inovatif kreatif dan kolaboratif,” ujarnya dalam rilis yang diterima. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *