Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara daring Disaster Briefing di Jakarta, Senin, (26/12/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Potensi cuaca ekstrem di sejumlah Provinsi masih ada jelang tahun baru. Demikian diingatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Mengingatkan kepada teman-teman pemerintah daerah di Jawa, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat), kemudian Sulawesi Selatan yaitu potensi hujan lebat hingga sangat lebat,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara daring Disaster Briefing, Senin (26/12) malam, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (27/12).

Baca juga:  Awal 2020, Terjadi 118 Kali Bencana di Gianyar

Abdul juga memperingatkan agar wilayah-wilayah yang merupakan langganan bencana hidrometeorologi tertinggi, seperti pada Provinsi Jawa Barat, dan khususnya Kabupaten Bogor untuk berhati-hati pada banjir dan rawan longsor.

“Tidak terkecuali meskipun hujan sedang hingga lebat di Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Maluku, Papua. Aceh masih ada daerah yang belum kering, sehingga dikhawatirkan kemudian daerah-daerah yang baru saja terkena banjir juga kembali basah,” ujar dia.

Baca juga:  Dampak Gempa 7,4 SR di NTT, BNPB Catat Ratusan Rumah Rusak

BNPB meminta kesiapsiagaan masyarakat harus disiapkan, dan juga peran dari pemerintah daerah aparat TNI-Polri dan BPBD juga harus dipersiapkan, terutama komunitas.

Abdul menyarankan untuk kesiapsiagaan bencana cuaca ekstrem di tingkat masyarakat dengan mengaktifkan siskamling di tingkat RT dan RW. “BMKG sudah menyampaikan di beberapa provinsi tadi cuaca ekstrem akan menurun sampai ke tahun baru setiap malam pergantian. Dan harus melihat benda-benda kalau cuaca hujan deras sudah terjadi lebih dari 2 jam, maka segera evakuasi secara mandiri dan masyarakat pun harus mau evakuasi secara mandiri,” ujar Abdul. (kmb/balipost)

Baca juga:  Anak-Anak Rentan Hadapi Wabah Penyakit Secara Global
BAGIKAN