Dialog Merah Putih "Bali Era Baru" Seniman Dukung Pelaksanaan G20 dan Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Warung Coffee 63 Denpasar, Rabu (16/11). (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15 – 16 November 2022 di Nusa Dua, Bali mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya dari kalangan seniman Bali.

Apalagi, isu yang dibahas pada KTT G20 ini sejalan dengan visi Gubernur Bali, Wayan Koster, yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Tidak hanya itu, berbagai pertunjukan seni juga disajikan untuk menyambut para delegasi KTT G20.

Seniman sekaligus Ketua LSM Bli Braya, Dr. Sukawati Lanang Putra Perbawa, S.H.,M.H., mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) terus mendorong para seniman Bali untuk menghasilkan karya kreativitas. Program ini sudah dimasukkan ke dalam pembangunan prioritas Gubernur Koster melalui visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Baca juga:  30 Persen Warga Tumbu Diduga Terkena Chikungunya

Adat, agama, tradisi, seni dan budaya menjadi salah dari 5 bidang prioritas yang dikembangkan. Bahkan, regulasi terhadap perlindungan adat, agama, tradisi, seni dan budaya telah diterbitkan, baik dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub) maupun Peraturan Daerah (Perda).

“Semua upaya yang dilakukan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster dalam melindungi dan membina para pelaku seni ini semakin memperkuat kedudukan seni yang ada di Bali. Ini merupakan langkah yang nyata dilakukan Gubernur Bali, apalagi seni-seni yang ada di Bali telah ditampilkan dalam penyambutan para Kepala Negara yang datang ke Bali mengikutu KTT G20, sehingga seni yang kita miliki semakin dikenal oleh dunia,” ujar Lanang Perbawa dalam Dialog Merah Putih “Bali Era Baru” Seniman Dukung Pelaksanaan G20 dan Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Warung Coffee 63 Denpasar, Rabu (16/11).

Baca juga:  Pertanian Organik untuk Ekonomi Kerthi Bali

Seniman Dalang, Budi Daneswara, S.Sn.,S.H., mengakui bahwa visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” terutama pada bidang perlindungan adat, agama, tradisi, seni dan budaya telah mendukung secara nyata kepada para seniman di Bali untuk semakin berkreasi. Vakum selama 2,5 tahun karena pandemi COVID-19, kini Gubernur Koster telah berjuang kembali untuk membangkitkan seni dan budaya Bali. Terutama seni pertunjukkan.

Meskipun dalam situasi pandemi COVID-19 telah dilakukan berbagai cara untuk memfasilitasi para seniman untuk tetap tampil dan menampilkan karya seni mereka secara daring.

Seniman Pragina Topeng, Putu Bagus Dananjaya, S.H.,M.Kn., mengatakan bahwa dalam pergelaran KTT G20 Gubernur Koster memiliki pemikiran yang visioner. Sebab, tidak saja menampilkan seni pertunjukan untuk para delegasi.

Baca juga:  Pasutri Miskin di Banjar Antugan, Tinggal di Rumah Rusak Termakan Usia

Namun, berbagai kreativitas seni juga disajikan. Seperti halnya penjor-penjor yang terpasang disepanjang jalan tempat digelarnya KTT G20. Ini secara tidak langsung vibrasi kebudayaan Bali semakin dikenal oleh dunia.

Begitu juga hasil kreativitas seni lainnya dijadikan souvenir untuk para delegasi KTT G20. Bahkan, kain tenun endek Bali digunakan oleh para kepala negara peserta KTT G20 digunakan saat gala dinner di GWK. Begitu juga Presiden Jokowi dan Ibu Iriana yang menggunakan busana adat Bali. “Di sinilah visionernya Gubernur kita, Bapak Wayan Koster memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan seni, tradisi, adat, dan budaya Bali kepada dunia bahwa Bali kaya akan seni dan budaya di tengah gempuran budaya dan teknologi,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN