Krama Desa Padpadan mempersiapkan "karya ngusaba desa" yang puncaknya berlangsung Selasa (8/11). (BP/kmb)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Padpadan, Kecamatan/Kabupaten Gianyar menggelar “Karya Ngusaba Desa” dipusatkan di Pura Puseh dan Pura Bale Agung (dalam satu areal pura). Puncak karya pada Purnama Sasih Kelima, Selasa (8/11).

Yang menarik, Ida Betara dari Desa Jehem, Bangli akan “datang” ke Puseh dan Pura Bele Agung Desa Adat Padpadan. Hal ini karena ada hubungan historis atau sejarah zaman kerajaan dulu keberadaan penduduk Padpadan asal Desa Jehem, Bangli dan juga asal Desa Sala, Bangli.

Rangkaian “Ngusaba Desa” sudah dimulai sejak Sabtu (22/10) dengan sejumlah persiapan karya, salah satunya membuat jajan suci. Bendesa Adat Padpadan, Made Suarsana, S.Pd didampingi Sekretaris Bendesa Adat Padpadan, I Ketut Wita mengatakan berdasarkan sejarah, keberadaan penduduk Desa Adat Padpadan tidak lepas dari Kabupaten Bangli.

Baca juga:  Bertambah Lagi, Korban Meninggal Kompor Jenazah Meledak di Blahbatuh

Zaman kerajaan dulu warga Bangli banyak tinggal di Padpadan, Gianyar hingga bertahan sekarang ini. Bahkan warga Desa Adat Padpadan daerah “dauh telabah” berasal dari Desa Jehem, Bangli. Sementara warga “dangin telabah” berasal dari Sala, Bangli. “Keberadaan warga Bangli di Gianyar berlangsung hingga sekarang ini,” kata Bendesa Adat Padpadan.

Sehingga setiap karya Ngusaba Desa Adat Padpadan setiap 4 tahun sekali, Ida Betara dari Desa Jehem, Bangli “lunga” ke Desa Adat Padpadan. Sementara Ida Betara dari Desa Sala, Bangli “lunga” ke Desa Padpadan setiap 1 tahun sekali yakni saat Hari Raya Galungan.

Baca juga:  "Karya Mapadudusan Agung dan Tawur Manca Sanak Agung” di Pura Samuan Tiga

Bendesa Adat Padpadan menambahkan rangkaian karya Ngusaba Desa yakni pada Kamis (3/11) sudah digelar mecaru, nanceb, menaikkan sunari. Acara ngentegan pedagingan pada Sabtu (5/11). Ngemadalang Ida Betara sami dan melasti pada Senin (7/11). Puncak karya Ngusaba Desa yang dipuput Ida Pedana Geriya Penyembahan pada purnama sasih kelima Selasa (8/11). Karya Ngusaba Desa berakhir dengan acara memasar atau nyineb pada Sabtu (12/11).

Baca juga:  Sidang Sengketa Tanah, Pedagang Pasar Tenten Guwang Ramaikan PN Gianyar

Suarsana menambahkan krama pengayah 76 KK, krama pengele dan balu angkep 211 KK sehingga total 287 KK.
Sumber dana karya yakni dari urunan krama pengayah, urunan krama pengele/ balu angkep, bantuan dana semesta berencana dari Provinsi Bali dan punia dari Bupati Gianyar, I Made Mahayastra. “Karena Bupati Gianyar sibuk sehingga tidak bisa datang saat karya Ngusaba Desa, sehingga Bupati Gianyar, I Made Mahayastra bersama anggota Dewan Dapil Gianyar dan OPD Gianyar sudah datang mendahului sebelum karya,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN