Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak dua orang ditetapkan sebagai tersangka pada festival musik “Berdendang Bergoyang”, di Istora, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat. “Festival ‘Berdendang Bergoyang’ per hari ini statusnya sudah ditetapkan dua orang sebagai tersangka,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (6/11).

Komarudin mengatakan, kedua orang yang ditetapkan sebagai tersangka yakni HA sebagai penanggung jawab acara dan DP selaku direktur. “Dua tersangka itu ada HA (penanggung jawab event ‘Berdendang Bergoyang’) dan DP (direktur),” ujarnya pula.

Baca juga:  Tabrak Tembok di Kuta, Sopir Truk Kritis

Komarudin melanjutkan, dengan adanya dua tersangka, selanjutnya jumlahnya bisa jadi bertambah dikarenakan proses penyelidikan masih terus dilakukan. “Kami masih terus lakukan penyelidikan, mungkin nanti masih bisa bertambah lagi, sementara dua tersangka yang ditetapkan,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, menurut Komarudin, panitia penyelenggara dianggap lalai dalam menyelenggarakan acara tersebut, sehingga sejumlah orang mengalami luka. “Sementara kelalaian yang menyebabkan orang lain luka,” katanya pula.

Baca juga:  Pelaku Penebasan Paman Dijerat Pasal Penganiayaan Berat

Dalam hal ini, penanggung jawab festival musik itu dikenakan Pasal 360 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Kelalaian yang Menyebabkan Luka Berat, kemudian Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Polda Metro Jaya telah membatalkan konser musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan Jakarta pada Minggu (30/10), demi keselamatan penonton.

“Polda menyatakan kegiatan itu kami hentikan, karena mempertimbangkan keselamatan jiwa penonton. Kami tidak ingin adanya korban jatuh,” kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (31/10).

Baca juga:  Tak Dibahas dalam Penetapan, DPRD Bangli akan Laporkan Munculnya Anggaran Ini di APBD Perubahan

Awalnya, konser tersebut direncanakan berlangsung selama tiga hari, yakni 28-30 Oktober 2022, namun jumlah pengunjung yang membludak pada hari kedua membuat pihak kepolisian memutuskan untuk membatalkan konser pada hari ketiga.

Zulpan mengatakan petugas kepolisian menemukan adanya dugaan praktik penjualan tiket yang melampaui kapasitas gedung tempat berlangsungnya konser. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN