Upacara Ngingu Pengangon. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Masyarakat Desa Adat Bangbang, Tembuku masih menjaga dan melestarikan sejumlah tradisi dan budaya yang diwariskan oleh para leluhurnya. Salah satunya Ngingu Pengangon.

Upacara tersebut dilaksanakan tiap lima tahun sekali sebagai wujud syukur sekaligus memohon keselamatan dan kesuburan pertanian dan hewan ternak. Upacara Ngingu Pengangon dilaksanakan di Subak Bangbang Let belum lama ini. Upacara tersebut dihadiri Bupati Bangli dan sejumlah pejabat pemerintahan lainnya di Bangli.

Bendesa Adat Bangbang I Wayan Sutama menjelaskan ngingu memiliki arti menjamu. Sedangkan Pengangon, berarti penggembala. Upacara di Subak Bangbang Let ini dilaksanakan tiap lima tahun sekali.

Baca juga:  Desa Adat Banjarangkan Kukuhkan Awig-awig

Pada wuku Watugunung, usai musim panen. “Upacara itu dilaksanakan sebagai wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa karena semua hasil panen di Subak Bangbang Let bagus dan sapi tumbuh sehat dan besar,” jelas Sutama, Minggu (23/10).

Upacara itu juga dilaksanakan dalam rangka nangluk merana. “Harapannya semua wabah penyakit, baik pada padi, dan ternak sapi, bisa hilang. Itu kepercayaan kami di Bangbang,” ujarnya.

Baca juga:  Jadwal PKB, Rabu 11 Juli

Upacara Ngingu Pengangon menggunakan wewalungan godel. Upacara dilaksanakan di areal sawah dan dipuput seorang sulinggih.

Usai upacara, dilaksanakan pementasan tarian Ramayana yang menceritakan Ida Bhatara Bayu tedun napak pertiwi untuk memberikan waranugraha serta karuniaNya kepada alam semesta beserta isinya. Upacara ngingu Pengangon juga dirangkaikan dengan kegiatan megibung (makan bersama) di tengah sawah yang diikuti semua penggembala sapi di Subak Babgbang Let.

Baca juga:  Desa Adat Sedang Melaspas Pura Puseh

Sutama menyebutkan ada sebanyak 350 pengangon (enggembala sapi) ikut dalam tradisi megibung belum lama ini. “Megibungnya pakai dulang. Satu dulang terdiri dari empat Pengangon,” imbuhnya.

Upacara ngingu Pengangon di Subak Bangbang Let Desa Adat Bangbang merupakan wujud implementasi pelestarian budaya dan tradisi dalam menjaga alam Bali beserta isinya khususnya di Kabupaten Bangli. Hal itu sesuai dengan visi Gubernur Bali Wayan Koster, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *