Salah satu pipa untuk mendistribusikan air bersih di Tabanan terputus karena diterjang banjir, Senin (17/10/2022). (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Sejumlah pipa untuk mendistribusikan air bersih di Tabanan terputus karena diterjang banjir, Senin (17/10). Air baku juga keruh karena adanya lumpur dan sampah pascahujan deras.

Kondisi ini membuat distribusi air bersih Perumda Tirta Amertha Buana Kabupaten Tabanan terganggu hingga Selasa (18/10) ini. Kasubag Humas Perumda TAB Agus Suanjaya menjelaskan, cuaca ekstrem menyebabkan sejumlah pompa tidak dapat beroperasi secara maksimal.

“Cuaca ekstrem dua hari ini juga berdampak pada distribusi air bersih ke pelanggan dan terjadi hampir di setiap kecamatan. Bahkan, tim teknis kami sudah terus melakukan penanganan sampai dengan hari ini,” terangnya.

Lanjut kata Agus, gangguan salah satunya terjadi pada pompa di IPA Nyanyi. Akibatnya penyaluran air bersih di wilayah Pandak Gede, Pandak Bandung, Nyitdah, Beraban, Pejaten, Belalang, Pangkung Tibah, Bengkel, Nyambu, Kaba-kaba, Cepaka, Buwit dan sekitarnya, menjadi terhenti.

Baca juga:  Dari Jokowi Batal Hadiri “Groundbreaking,” hingga Aliansi Bali Jengah Gelar Demo

Pompa di IPA Telaga Tunjung juga dimatikan akibat air baku keruh. Wilayah yang terdampak meliputi Desa Bantas, Mambang, Megati, Serampingan, Selemadeg, dan sekitarnya.

“Pompa di MA Dedari juga tidak dapat beroperasi karena volume air meluap dan menyebabkan gangguan di wilayah Desa Banjar Anyar, Kediri, Senapahan, Abiantuwung dan sekitarnya,” ucapnya.

Selanjutnya pompa di IPA Antap tidak dapat beroperasi karena air baku keruh dan berdampak pada pelanggan di Desa Bajera, Berembeng, Antap dan sekitarnya. Pelanggan di wilayah Desa Bonian, Desa Antap, Desa Lalanglinggah, dan sekitarnya juga terdampak gangguan karena air baku keruh.

Baca juga:  Kesulitan Air Bersih di Musim Kemarau, Belasan Desa Usul Sumur Bor

Selain itu pelanggan wilayah Banjar Cau, Desa Tua, dan sekitarnya juga terdampak akibat putusnya pipa distribusi 3″ di Banjar Cau, Desa Tua, lantaran jalan putus dan longsor. Kemudian pipa transmisi 6″ di MA Kelepud, Dalang juga terkena longsor sehingga terdampak pada pelanggan di Desa Dalang, Desa Gadungan dan sekitarnya.

Pipa transmisi berukuran 6″ di Gangsang juga putus sehingga berdampak pada pelanggan di wilayah Banjar Batannyuh, Umadiwang, Umabian, Desa Kukuh, Banjar Pemenang, dan sekitarnya. “Untuk daerah yang tidak bisa terlayani, kami sudah distribusikan truk tangki. Pada Senin kemarin di wilayah Ganter, wilayah BSI, dan Banjar Panti, Kediri, masing-masing satu truk tangki,” jelasnya.

Baca juga:  Pengungsi di Sibetan Butuh Pasokan Air Bersih

Dan untuk perkembangan saat ini, Selasa (18/10), IPA Nyanyi, IPA Telaga Tunjung, IPA Antap, dan MA Dedari sudah beroperasi kembali dan dalam tahap proses normalisasi. Kemudian untuk pipa distribusi 3″ di Banjar Cau yang putus baru akan ditangani.

Sedangkan untuk penanganan pipa transmisi 6″ di MA Kelepud masih terus diupayakan karena medan yang sulit. Dan untuk pipa transmisi 6″ di Gangsang saat ini sudah tertangani dan dalam tahap normalisasi. “Saat ini juga ada gangguan di wilayah Jalan Majapahit, Jalan Diponegoro, Puskopad 3 BSI karena pipa 14 di jembatan DAM Denbantas putus,” terangnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *