Petugas mendatangi warga yang sempat lumpuh sementara akibat mengalami gejala Chikungunya. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Puluhan warga di Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, tepatnya di Lingkungan Tengah, mengalami gejala Chikungunya. Hal itu dibenarkan oleh Lurah Subagan, I Ketut Oka Putra Werdiyasa, Jumat (7/10).

Putra mengatakan pihaknya menerima laporan ada warga yang mengalami gejala kasus chikungunya ini pada 21 September lalu. Pascamenerima laporan itu, pihaknya bersama Puskemas Pembantu, kaling setempat, dan Babinkamtibmas langsung turun mengecek.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan saat itu di Lingkungan Tengah, tercatat sebanyak 20 orang dari sejumlah Kepala Keluarga (KK) diduga mengalami gejala chikungunya ini. Satu KK ada 2 sampai 3 orang yang mengalami gejala tersebut. “Sementara untuk di Lingkungan Gede juga ada warga yang mengalami ini. Tapi, hanya satu orang,” katanya.

Baca juga:  Bali dan 4 Provinsi Ini Alami Peningkatan Kasus COVID-19

Menurut Putra, kasus ini telah dilaporkan ke Dinas Kesehatan Karangasem. “Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait fogging. Namun, sampai saat ini belum ada fogging yang dilakukan. Kami berharap supaya segera ada fogging untuk mencegah penyebaran kasus kian meluas ke warga yang lainnya,” harapnya.

Ia menjelaskan mendapatkan laporan baru dari Kepala Wilayah (Kawil) Lingkungan Tengah, ada kasus baru. “Baru kami terima dari Kawil setempat, ada tambahan kasus baru sekitar 7 KK. Tapi, kasusnya langsung dilaporkan ke Dinas Kesehatan oleh warga yang bersangkutan,” ucapnya.

Baca juga:  Hingga Awal Oktober, DBD di Denpasar Telan Sejumlah Korban Jiwa

Sementara itu, Kawil Lingkungan Tengah, I Gusti Bagus Wiryantara, mengatakan total ada sekitar 70 orang warganya mengalami gejala penyakit itu. Sebagian besar dari mereka saat ini sudah mulai sembuh. “Sebagian besar sudah sembuh karena sudah berobat ke dokter. Tapi ada juga yang belum sembuh dan masih dalam proses pemulihan,” katanya.

Wiryantara menambahkan survei telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Hanya saja, untuk fogging hingga saat ini belum kunjung dilakukan. “Kami harap agar segera dapat dilakukan fogging oleh Dinas Kesehatan sehingga kasus tisak semakin meluas ke warga yang lainnya,” harapnya.

Sedangkan, warga yang sebelumya mengalami gejala cikungunya, mengatakan, semua keluarganya terkena. “Ada tiga orang yang kena. Awalnya istri saya yang kena, kemudian saya, dan yang terakhir anak saya yang kena,” ujar warga yang enggan disebut identitasnya ini.

Baca juga:  DBD Merebak, Warga Dentiyis Gelar Fogging Swadaya

Dia menjelaskan, saat ini kondisi dirinya, istri dan anaknya sudah membaik. “Sekarang kondisi sudah pulih. Karena sebelumnya sudah berobat ke dokter,” katanya.

Warga lain, Ni Made Sriyanti, menuturkan, dirinya mengalami gejala panas dan ngilu di seluruh badannya. “Dari enam anggota keluarga, hanya suami saya saja yang tak kena. Sementara mertua dan ipar kena. Saat ini kondisi saya masih sulit berjalan, karena persendian masih kaku,” tuturnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN