Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) melintas di Jalan Shortcut Canggu, Badung. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perhelatan G20 yang diselenggarakan di Kabupaten Badung turut mendongkrak pendapatan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) di Kabupaten Badung. Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pesedahan Agung setempat mencatat terjadi peningkatan signifikan, hingga 48,25 persen pada triwulan III 2022.

Kepala Bapenda dan Pesedahan Agung, I Made Sutama saat dikonfirmasi Selasa (20/9) mengatakan lonjakan pendapatan didorong oleh perhelatan internasional yang digelar di Nusa Dua, Bali. “Kegiatan G20 memberikan kontribusi terhadap PHR kita (Badung –red). Karena hampir semua rangkaian kegiatan dipusatkan di Badung, otomatis pendapatan PHR turut terangkat,” ungkapnya.

Baca juga:  Oktober, Bali Kembali Alami Deflasi

Menurutnya, realisasi pajak hotel pada triwulan III mencapai Rp491.822.538.865. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 52,36 persen atau sebanyak Rp257.527.442.692 jika dibandingkan dengan triwulan II, yakni mencapai Rp234.295.096.173.

Sedangkan, pendapatan pajak restoran pada triwulan III mencapai Rp155.871.967.063 naik 35,48 persen atau sebesar Rp55.309.899.109 dibandingkan triwulan II yang mencapai Rp100.562.067.954. Peningkatan pendapatan juga tercermin dari realisasi pajak hiburan sebesar 46,61 persen atau Rp10.121.266.146 dengan realisasi di triwulan III Rp21.712.661.997 dibandingkan triwulan II yang mencapai Rp11.591.395.851.

Baca juga:  Kebijakan Prioritas Transportasi Hijau Gubernur Koster Dapat Dukungan dari MCC AS

“Dari ketiga sektor itu terdapat peningkatan pendapatan 48,25 persen. Pendapatan ini belum termasuk dari reklame, BPHTB, PBB dan lainnya, sehingga target yang ditetapkan Rp800 miliar di APBD perubahan optimis bisa tercapai,” ujarnya.

Dikatakan, realisasi target sangat ditentukan kondisi riil di lapangan. Namun, dilihat dari kedatangan wisatawan yang terus menggeliat, pembukaan sejumlah rute penerbangan, dan banyaknya kegiatan bertaraf nasional atau internasional yang digelar di Badung, realisasi pendapatan di Gumi Keris dipastikan meningkat. “Semakin pulihnya sektor pariwisata, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, baik asing maupun domestik, berpengaruh besar terhadap pendapatan pajak daerah,” katanya.

Baca juga:  Bali Banyak Proyek, Minim Libatkan Kontraktor Lokal

Ia menyebutkan penerimaan pajak tertinggi masih didominasi dari PHR. “Melihat tren peningkatan pajak, meski untuk kembali pada kondisi sebelum pandemi dibutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama. Namun kami tetap optimis semuanya akan kembali pulih,” tegasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN